Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 09:46 WIB | Jumat, 17 Juli 2015

Hayati Idul Fitri dengan Menjadi Hamba yang Bersih

Ilustrasi: Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj saat memberikan pandangannya sebelum membuka acara diskusi tentang pemahaman radikal yang secara tegas Nahdlatul Ulama (NU) menolak ajaran dengan cara kekerasan dan radikal. (Foto: Dok.satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Idul Fitri sebagai puncak dari ibadah puasa yang dijalani umat Islam diharap menjadikan manusia menjadi hamba Tuhan yang bersih.

“Kepada seluruh umat Islam, mari kita hayati arti Idul Fitri dengan menjadi hamba Allah yang bersih dan mari kita sempurnakan dengan saling silaturrahim dan saling memaafkan,” kata Ketua Umum PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) KH Said Aqil Siroj seperti diberitakan nu.or.id, Jumat (17/7).

Kiai Said mengutip sebuah ajaran Islam “Innama amwalukum waaulaaduku fitnah” yang dapat dimaknai bahwa dalam kehidupan sehari-hari, selalu ada kesalahan dan dengan saling memaafkan, maka kesalahan tersebut selesai.

Said mengingatkan dakwah dengan kegiatan budaya di Indonesia, seperti yang dicontohkan Walisongo (sembilan wali) terbukti lebih berhasil daripada pendekatan lewat perang sebagaimana terjadi di Spanyol. Tanpa terasa nilai-nilai Islam terinternalisasi. “Islam Indonesia adalah Islam mayoritas yang tidak sombong, bahkan mayoritas melindungi minoritas,” kata dia.

Ia mengingatkan bahwa Islam adalah agama yang damai, yang mengajarkan untuk saling memaafkan, bukan saling membunuh. “Kelompok Islam yang mengajarkan kebencian bertentangan dengan ajaran Islam itu sendiri. (nu.or.id).

Ikuti berita kami di Facebook

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home