Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 19:23 WIB | Selasa, 06 Desember 2016

Ilmuwan Masih Identifikasi Korban Pearl Harbor

Ilustrasi. Dokumentasi serangan pasukan Jepang ke Pearl Harbor 75 tahun yang lalu. (Foto: Dok. pearlharbor75thanniversary.com)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – 75 tahun setelah serangan kejutan Jepang di Pearl Harbor yang menewaskan 2.403 warga Amerika, sekelompok ilmuwan forensik di Hawaii masih bekerja untuk mengidentifikasi jenazah para korban tewas.

Sebuah tumpukan tengkorak, tulang dan gigi yang dianggap tidak bisa diidentifikasi selama bertahun-tahun setelah serangan tersebut sekarang dapat dikaitkan dengan para pelaut dan marinir yang hilang, berkat kemajuan teknologi tes DNA.

Pentagon pada tahun lalu memerintahkan penggalian dari sisa-sisa jenazah 388 orang Amerika yang tewas di dalam kapal USS Oklahoma, sebuah kapal perang besar yang beberapa kali terkena serangan terpedo dan terbalik di Pearl Harbor, menjebak ratusan orang di dalamnya.

Pada 7 Desember 1941, serangan Jepang tersebut menenggelamkan empat kapal perang di Battleship Row dan merusak empat kapal lainnya.

Ratusan Marinir dan pelaut tenggelam bersama dengan kapal mereka, yang lainnya terbakar hingga tidak bisa dikenali dalam sejumlah ledakan dan kebakaran.

Di bawah arahan Pentagon, sisa-sisa jenazah yang tidak dapat dikenali tersebut digali kembali dari Taman Makam Nasional Pasifik di Honolulu -- tempat mereka dikubur dengan peti mati umum -- dan dipindahkan ke Defense POW/MIA Accounting Agency (DPAA) terdekat.

Sebuah tim ahli gigi, teknisi dan antropolog di DPAA bekerja untuk mengidentifikasi jenazah-jenazah tersebut. Tahun ini saja mereka berhasil mengidentifikasi 53 kasus.

"Kami membuat identifikasi hampir setiap hari," kata Debra Zinni, seorang ahli forensik antropolog dan manajer laboratorium.

Identifikasi terbaru yang diumumkan dari Oklahoma adalah dari anggota pemadam kebakaran angkatan laut Jim Johnston (23), dari Wesson, Mississippi. Dia diidentifikasi dengan analisis DNA yang cocok dengan dua keponakannya, serta melalui perbandingan gigi. (AFP)

 

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home