Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 08:04 WIB | Kamis, 23 Juni 2016

India Luncurkan 20 Satelit, Satu Milik Indonesia

Warga melihat peluncuran Polar Satellite Launch Vehicle (PSLV-C34) milik Indian Space Research Organisation's (ISRO) yang mengangkut 20 satelit dari Amerika Serikat, Kanada, Jerman dan Indonesia di Sriharikota, Negara Bagian Andhra Pradesh, 22 Juni 2016. (Foto: AFP)

NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM - India pada Rabu (22/6) berhasil meluncurkan roket yang membawa 20 satelit saat badan antariksa mereka yang memiliki dana terbatas untuk mengambil porsi besar dari pasar antariksa komersial yang menguntungkan.

Roket itu diluncurkan dari lokasi peluncuran antariksa Sriharikota yang membawa puluhan satelit dari Amerika Serikat (AS), Jerman, Kanada dan Indonesia, terbanyak dalam misi peluncuran antariksa tunggal India. Roket buatan India itu sudah 34 kali meluncurkan satelit.

Mayoritas satelit itu akan ditempatkan di orbitnya untuk memantau dan mengukur atmosfer bumi, sedangkan satelit lainnya memberikan layanan bagi operator radio amatir.

“Masing-masing satelit yang Anda tempatkan di orbitnya akan menjalankan fungsi mereka, yang satu sama lain berdiri sendiri, dan setiap satelit itu akan beroperasi secara menakjubkan dalam periode terbatas,” ujar direktur Indian Space Research Organisation (ISRO) A.S Kiran Kumar kepada jaringan berita NDTV. 

Bisnis peluncuran satelit komersial meningkat saat bisnis telepon, Internet dan perusahaan lainnya serta negara-negara mengupayakan jaringan komunikasi lebih luas dan canggih.

Satelit Indonesia

Satu dari 20 satelit yang diorbitkan tersebut berasal dari Indonesia yaitu satelit LAPAN A-3 buatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Satelit LAPAN generasi ketiga itu membawa misi penginderaan jauh eksperimental guna memantau sumberdaya pangan dan mampu mengidentifikasi tutupan dan penggunaan lahan serta pemantauan lingkungan. 

Muatan penginderaan jauh dari satelit ini berupa 4 bands multispectral imager beresolusi 18 meter dengan lebar swath 100 kilometer. 

Pembangunan satelit itu dilakukan atas kerja sama LAPAN dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Selain dapat memantau tanaman pangan, satelit ini dapat digunakan untuk memantau di bidang maritim. 

Satelit itu berada pada orbitnya di ketinggian 505 kilometer di atas wilayah Indonesia dengan menggunakan roket peluncur PSLV C-34.  (AFP/Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home