Loading...
SAINS
Penulis: Ignatius Dwiana 18:42 WIB | Rabu, 30 Oktober 2013

Indonesia Merupakan Salah Satu Pusat Keanekaragaman Hayati Dunia

(Sumber Teknology Indonesia)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Indonesia merupakan salah satu negara pusat keanekaragaman hayati dunia. Keanekaragaman hayati ini sangat berharga karena merupakan sumber daya genetik. Hal ini dinyatakan dalam siaran pers Kementerian Lingkungan Hidup pada acara lokakarya nasional bertema ‘Keanekaragaman Hayati sebagai Modal Dasar Pembangunan’ di Jakarta pada Rabu (30/10).

Dua belas persen spesies binatang menyusui dunia ada di Indonesia  sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara dengan spesies binatang menyusui nomer dua yang terdiri dari 515 spesies dan 39 di antaranya endemik.

Total spesies burung di Indonesia menempatkan Indonesia sebagai negara urutan keempat karena memiliki 17 persen spesies burung dunia. Ada 1531 spesies burung dan 397 di antaranya endemik.

Indonesia memiliki 35 spesies primata dan 18 persen di antaranya endemik sehingga menempatkan Indonesia pada urutan keempat.

Indonesia memiliki 270 spesies amfibi, dan 100 di antaranya endemik sehingga menempatkan Indonesia pada urutan kelima.

Indonesia memiliki 2.827 spesies binatang tidak bertulang belakang non ikan air tawar sehingga menempatkan Indonesia pada urutan keenam.

Selain itu Indonesia memiliki 7,3 persen dari total spesies reptilia dunia. Indonesia memiliki 511 spesies dan 150 di antaranya endemik.

Indonesia memiliki 121 spesies kupu-kupu dan 44 persen di antaranya endemik.

Dalam hal keanekaragaman tumbuhan, Indonesia memiliki lebih dari 38 ribu spesies dan 55 persen di antaranya endemik.

Dengan berkembangnya biologi molekuler maka rahasia potensi setiap makhluk hidup di Indonesia dapat dikaji lebih jauh. Menteri Lingkungan Hidup Balthazar Kambuaya menyebut Indonesia sebagai megadiversity country dengan kekayaan keanekaragaman hayati luar biasa yang dimilikinya. Dalam acara lokakarya nasional itu Balthazar Kambuaya mengingatkan pentingnya pelestarian puspa dan satwa supaya tidak disalahkan generasi berikutnya karena lalai dalam memelihara keanekaragaman hayati Indonesia yang luar biasa kaya.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home