Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 19:00 WIB | Senin, 16 Mei 2016

Indonesia Tingkatkan Pasar Ekspor ke Korsel

Salah satu suasana pameran "Seoul Food and Hotel 2016" di Kintex, Seoul, Korsel pada 10-13 Mei 2016. (Foto: Dok. Kementerian Perdagangan)

SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Impor produk makanan dan minuman (mamin) Korea Selatan (Korsel) dari Indonesia relatif masih kecil sekitar USD 70,1 juta. Angka ini hanya 0,78 persen dari keseluruhan total impor produk mamin Korsel dari dunia.

Fakta ini mendorong Duta Besar RI di Korsel, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Busan, dan Atase Perdagangan memperkuat tiga fokus guna meroketkan nilai ekspor mamin ke Korsel.

"Ada tiga fokus yang harus menjadi perhatian eksportir Indonesia agar produk yang ditawarkan ke pasar Korsel dapat bersaing dengan produk dari negara lain yaitu fokus pada mutu, fokus pada harga, dan fokus pada kemasan," kata Duta Besar RI untuk Korea Selatan, John A. Prasetio dalam keterangan tertulis hari Senin (16/5).

Tiga fokus ini mulai diwujudkan dalam pameran "Seoul Food and Hotel 2016" di Kintex, Seoul, Korsel pada 10-13 Mei 2016 ini. Kolaborasi Kedutaan Besar RI, Atase Perdagangan, dan ITPC Busan membuat pameran ini banyak diapresiasi pengunjung, terutama pengusaha.

“Korsel sangat potensial bagi produk mamin Indonesia. Sektor ini menjadi salah satu bisnis yang berkembang,” katanya.

Menurutnya, dengan jumlah penduduk sebanyak 51,3 juta jiwa, pendapatan per kapitanya sebesar USD 33.200 dan daya beli masyarakat tergolong sangat tinggi. Pameran ini menjadi peluang produk mamin Indonesia untuk makin dikenal luas masyarakat Korsel.

“Pameran ini berhasil meningkatkan jumlah frekuensi kontak dan kontrak dagang antara pengusaha Indonesia dengan pengusaha Korea Selatan,” ujar Prasetio.

Selama pameran, para importir, agen penjualan, serta distributor produk mamin di Korea Selatan bertemu secara langsung dengan eksportir produk mamin terbaik dari Indonesia.

"Pameran ini makin meningkatkan peran dunia usaha dalam melakukan penetrasi pasar dan promosi ekspor. Para pengusaha juga dapat pelajaran berharga karena mengetahui kekuatan dan kelemahan produk yang dimiliki maupun produk dari negara pesaing," katanya.

Pada pameran Seoul Food and Hotel 2016 Paviliun Indonesia mengusung tema "Trade with Remarkable Indonesia". Paviliun tersebut dibangun di atas lahan seluas 135 meter persegi. Setiap peserta difasilitasi stan berukuran 3x3 meter yang didesain khusus.

Paviliun Indonesia menampilkan 16 perusahaan mamin terkemuka antara lain PT. Helmigs Prima Sejahtera, PT. Siantar Top, PT. Indowoyang, PT. Manohara Asri, CV. Roemah Snack Mekarsari, PT. Coco Sugar Indonesia, PT. Pondan Pangan Makmur Indonesia, PT. Fruit–Ing Indonesia, PT. STTC, PT. Toba Agro Mandiri, PT. Kalbe Internasional, CV. Intrafood, PT. Altar Mass, PT. Bahtera Wiraniaga Internusa (Pronas), PT. Pacific Eastern Coconut Utama, dan PT. Monde Mahkota Biskuit.

Produk yang dipamerkan juga sangat beragam di antaranya adalah healthy drink, frozen sweet potato, roasted peanuts, wafer, biscuit, banana chips, cassava chips, sweet potatos chips, coconut sugar organic, ice cream mix, pudding mix, coffee mix, coffee bean, instant coffee, canned coffee, tobacco product, red bean, dry radish, hydro coco, organic ginger drink, canned corned beef/chicken, dan beberapa makanan kecil lainnya.

Pameran dibuka secara resmi oleh Presiden dan CEO Kotra, Jaehong Kim, dan dihadiri duta besar dari berbagai negara di antaranya Dubes Amerika Serikat, Italia, dan Spanyol. Tidak kurang dari 1.400 perusahaan berpartisipasi dalam pameran ini.

Di samping peserta lokal, berbagai perusahaan dari mancanegara juga turut berpartisipasi. Selain Indonesia, terdapat sekitar 50 negara lainnya yang juga berpartisipasi pada pameran ini, baik dari Asia, Eropa, Amerika, Australia, Afrika, serta Timur Tengah.

Pameran Seoul Food and Hotel merupakan pameran internasional yang diadakan setiap tahun. Pada 2015, pameran yang menempati area seluas 76.121 meter persegi itu diikuti sebanyak 1.300 perusahaan dari berbagai negara dan dikunjungi lebih dari 45.245 orang pengunjung.

“Kami optimis partisipasi pada pameran ini dapat mendongkrak nilai ekspor produk nonmigas Indonesia ke Korea Selatan yang belakangan ini menunjukan penurunan,” kata Prasetio.

Berdasarkan catatan Kementeri Perdagangan, total perdagangan Indonesia-Korea Selatan tahun 2015 tercatat sebesar USD 16,7 miliar (data versi Korea), terdiri dari ekspor Korea Selatan ke Indonesia sebesar USD 7,9 miliar dan impor Korea Selatan dari Indonesia tercatat sebesar USD 8,8 miliar.

Dari total impor Korea Selatan dari Indonesia sebesar USD 6,5 miliar (73,8 persen) adalah impor produk nonmigas, sementara sisanya adalah produk migas.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home