Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 19:00 WIB | Senin, 16 Mei 2016

RI-Korsel Capai Kesepakatan Bisnis Rp 250 Triliun

Kepala BKPM Franky Sibarani (kedua dari kiri) saat menyaksikan penandatangan Memorandum of Understanding di Seoul, Korea Selatan, hari Senin (16/5). (Foto: Dok. BKPM)

SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Kesepakatan bisnis senilai US$ 18 miliar (setara dengan Rp 250 triliun dengan asumsi kurs APBN Rp 13.900) telah dicapai dalam rangkaian kunjungan Presiden Jokowi di Korea Selatan, hari ini (16/5).

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, yang ikut mendampingi Presiden, menyatakan kesepakatan bisnis tersebut terdiri dari pernyataan komitmen investasi dari tujuh perusahaan Korea Selatan senilai US$ 15,8 miliar dan 4 MoU yang ditandatangani antara perusahaan Korea Selatan dan Indonesia senilai US$ 2,2 miliar. 

Kesepakatan bisnis tersebut meliputi sektor kelistrikan termasuk, energi terbarukan, industri pakan ternak, industri film, industri sepatu dan industri farmasi.

“Kesepakatan bisnis yang diumumkan hari ini menunjukkan kepercayaan investor Korea terhadap iklim investasi di Indonesia. Termasuk dengan berbagai reformasi di bidang investasi yang telah dan sedang dijalankan pemerintah hari ini,” ujar Franky dalam keterangan resmi kepada media, hari Senin (16/5).

Franky menjelaskan komitmen investasi yang telah diumumkan dan MoU yang ditandatangani cukup serius untuk direalisasikan. Menurutnya, BKPM dan KBRI di Seoul telah melakukan verifikasi bahwa investor Korea yang diumumkan hari ini serius akan merealisasikan investasinya.

“Presiden Jokowi menekankan adanya tindak lanjut untuk memastikan agar kesepakatan bisnis yang ditandatangani dapat terealisasi. BKPM dan KBRI Seoul akan mengawal kesepakatan bisnis ini dapat terealisasi,” katanya.

Pengumuman dan penandatanganan MoU dihadiri Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Ketua Umum Kadin Rosan P. Roslani dan Dubes RI untuk Korea Selatan John Prasetyo. Sementara dari pihak Korea Selatan hadir Menteri Perdagangan, Industri dan Energi, HE Joo Hyunghwan.

Rincian kesepakatan bisnis yang diumumkan di Seoul, Korea Selatan hari ini, tanggal 16 Mei 2016 adalah sebagai berikut:

Tujuh Perusahaan yang mengumumkan komitmen investasi:

  • KOGAS: komitmen investasi di bidang infrastruktur gas senilai US$ 10 miliar (Sudah termasuk MoU Kogas dengan PDPDE Sumatera Selatan senilai US$ 600juta);
  • Lotte Chemical: komitmen investasi di sektor petrokimia US$ 4 miliar;
  • CJ Group: komitmen investasi di sektor industri pakan ternak dan perfilman senilai US$ 2,1 miliar;
  • Komipo dan PT Mega Bali Energi untuk proyek waste to energy dengan nilai investasi US$ 140 juta;
  • Daewoong Pharmaceutical: komitmen investasi di sektor industri bahan baku bio farmasi senilai US$ 100 juta;
  • Parkland: komitmen investasi untuk industri sepatu dengan nilai investasi US$ 83,5 juta;
  • Posco: industri baja tahap II untuk peningkatan produksi hingga 10 juta ton.

Empat MoU yang ditandatangani Perusahaan Korea Selatan dan Indonesia di bidang  investasi

  • KOGAS dan Perusahaan Daerah PertambangandanEnergi(PDPDE) Sumatera Selatan, untuk pembangunan jalur gas dari Tanjung Api-Api ke Pulau Bangka sebesar US$ 600 juta;
  • KORBI dan PT Coffindo untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya dengan nilai investasi US$ 100 juta;
  • Komipo, Posco Engineering dan PT Sulindo Putra Timur, untuk proyek hydro power di Sulawesi Tenggara dengan nilai investasi US$ 230 juta;
  • Komipo, Samtan, PT Indika Multi Energi Internasional dan Marubeni, untuk perluasan ketiga pembangkit listrik di Cirebon dengan nilai investasi US$ 1,27 miliar.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home