Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 00:32 WIB | Sabtu, 28 September 2013

ISG 2013: Rahmad Darmawan Bersyukur Kesebelasan Indonesia Melenggang ke Final

Syamsir Alam (Indonesia, kaus merah) dihadang pemain belakang Turki, Ibrahim HIrcin (foto: timnasgaruda.com)

PALEMBANG, SATUHARAPAN.COM – Pelatih kesebelasan Indonesia mengaku lega seusai pertandingan semi final yang dijalani Indonesia saat menghadapi kesebelasan Turki. Pasalnya Indonesia bersusah payah mengatasi perlawanan Turki lewat drama adu penalti, pada pertandingan yang berlangsung pada Jumat (27/9) di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang.

Pada pertandingan yang diakhiri adu penalti dengan skor 7-6 tersebut, Rahmad Darmawan menilai bahwa anak asuhnya benar-benar bekerja keras.
"Alhamdulillah hari ini kita beruntung. Keberuntungan tersebut kita dapatkan dari kerja keras, kedisiplinan dan kekompakan seluruh pemain," kata Rahmad Darmawan.
Indonesia, menurut Rahmad tidak terpancing dengan permainan menjurus kasar yang diperagakan Turki.
Pelatih Turki, Ersoy Sandalci berkomentar bahwa anak asuhnya apes dan kurang beruntung di adu penalti.

Sesungguhnya Sandalci menginstruksikan anak buahnya membuat tekanan ke pertahanan Indonesia, akan tetapi mereka anak buahnya malah keteteran.

“Tim kami kelelahan. Kami juga tidak beruntung karena gagal di penalti. Tapi ini adalah sepakbola, semua bisa terjadi," ungkap Sandalci.

Sementara itu gelandang tim nasional Indonesia U-23, David Lally, tidak lupa untuk mengucap syukur kepada Tuhan, karena rasa percaya diri merupakan kunci rekan-rekannya untuk meraih pertandingan final.

“Puji Tuhan, kami bisa menang walaupun lawan di atas kertas lebih baik. Namun, kita tampil lebih percaya diri,” kata David. 

Jauh sebelum adu tendangan penalti terjadi, pertandingan antara Indonesia melawan Turki berlangsung keras, dan kecepatan gelandang mungil Andik Vermansyah tetap tertahan acapkali sulit menembus barikade para pemain bertahan Turki.

Peluang terbaik Indonesia pada babak ini diperoleh gelandang Ramdani Lestaluhu pada menit ke-21. Sayang, bola hasil umpan silang Andik tidak dapat diteruskannya dengan baik sehingga bola hanya menyamping tipis di sisi kanan gawang Turki.

Pada babak tambahan, kedua kubu bergantian menciptakan peluang. Namun, lagi-lagi sejumlah peluang yang diperoleh Indonesia maupun Turki sepanjang babak ini tidak dapat menemui sasaran sehingga laga pun harus dilanjutkan ke babak adu penalti.

Pada babak adu penalti, Syamsir Alam, Diego Michiels, Manahati Lestusen, Alfin Tuasalamony, Fandi Eko Utomo, Bayu Gatra, dan Dedi Kusnandar tampil baik sebagai eksekutor penalti Indonesia. Sementara Sunarto, yang baru masuk pada akhir-akhir babak tambahan, gagal.
Di kubu Turki, Erdi Guncan, Ibrahim Hircin, Samet Katanalp, Oguzan Durmus Cesmeli, Ali Say, dan Orkun Dervisier sukses menaklukkan Kurnia Meiga.

Akan tetapi beruntung bagi Indonesia, karena gelandang Yakup Akan dan Degirmenci gagal menceploskan bola ke jala Indonesia.

Susunan pemain:
Turki: 12-Hayrullah Mert Akyuz, 2-Orkun Dervisier, 3-Ibrahim Hircin, 5-Rasimcan Degirmenci, 6-Ozan A Onal, 7-Ahmet Guney (17-Oguzan Durmus Cesmeli, 78), 8-Ali Say, 9-Yakup Akan, 10-Erdi Guncan, 14-Okan Baydemir, 15-M Rahman Nisanci
Pelatih: Ersoy Sandalci
Indonesia: 1-Kurnia Meiga, 13-Manahati Lestusen, 19-Andi Ibo, 5-Alfin Tuasalamony, 16-Diego Michiels, 11-Dedi Kusnandar, 23-Bayu Gatra, 21-Andik Vermansah (15-Sunarto 120), 2-David Laly (17-Syahroni, 87'), 7-Ramdhani Lestaluhu (8-Fandi Eko Utomo 94), 6-Syamsir Alam
Pelatih: Rahmad Darmawan (kemenpora.go.id/timnasgaruda.com)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home