Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 17:43 WIB | Senin, 13 November 2023

Jokowi Resmikan PLTS Cirata di Purwakarta, Terbesar di Asia Tenggara

Presiden Joko Widodo meninjau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung Cirata yang terletak di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, pada Kamis, 9 November 2023. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

CIRATA, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo mengapresiasi selesainya pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung Cirata yang terletak di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. PLTS ini termasuk dalam salah satu PLTS terbesar di kawasan Asia Tenggara bahkan dunia.

“Hari ini merupakan hari yang bersejarah karena mimpi besar kita untuk membangun pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dalam skala besar akhirnya bisa terlaksana,” kata Presiden dalam sambutannya saat meresmikan PLTS Terapung Cirata 192 MWp, pada Kamis, 9 November 2023.

PLTS Terapung Cirata yang berada di atas Waduk Cirata ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp). Selain PLTS, di kawasan waduk ini juga telah ada pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas 1.000 megawatt.

“Ke depan kalau dimaksimalkan bisa menambah kurang lebih 1.000 megawatt peak. Jadi nanti tenaga airnya bisa untuk energi hijau juga,” katanya.

Lebih lanjut, Kepala Negara menjelaskan bahwa pembangunan PLTS tersebut merupakan hasil kerja sama antar kementerian bersama PLN, serta kolaborasi dengan perusahaan dari Uni Emirat Arab (UEA). Dengan teknologi yang telah ada, Presiden meyakini seluruh potensi energi baru terbarukan di Indonesia dapat dimanfaatkan dengan baik.

“Saya ingin nantinya seluruh potensi energi baru terbarukan yang ada di Indonesia bisa kita manfaatkan dan saya yakin pasti bisa karena sekarang teknologinya sudah ada, misalnya di pembangkit surya ini juga ada pembangkit angin,” katanya.

Presiden menyadari dalam prosesnya nanti banyak tantangan yang akan dihadapi, misalnya dari segi cuaca ataupun lokasi potensi EBT yang jauh dari pusat perekonomian. Namun demikian, Presiden Jokowi optimistis tantangan tersebut akan dapat diatasi dengan sejumlah solusi taktis.

“Tantangan lokasi potensi energi baru terbarukan yang jauh dari pusat, kebutuhan listrik juga bisa kita atasi. Kita bisa bangun solusinya dengan transmission line yang nantinya setiap potensi EBT di Sumatra, di Kalimantan dan Sulawesi bisa kita salurkan ke pusat-pusat ekonomi,” katanya.

Keberadaan PLTS itu sebagian besar dimanfaatkan untuk mendukung keperluan industri energi hijau. “Memang permintaan untuk yang green energy untuk industri itu yang paling banyak karena semuanya pengin mendapatkan produk-produk premium dari green energy,” katanya.

“Kita harapkan akan makin banyak energi baru terbarukan yang dibangun di negara kita Indonesia, baik itu tenaga surya, hidropower, geotermal, tenaga angin. Saya kira kalau terus secara konsisten kita laksanakan seperti ini akan sangat baik,” kata Presiden.

Ada sejumlah investor asing lainnya yang tertarik untuk berinvestasi dalam pembangunan EBT di Tanah Air. Namun, Presiden menginginkan pembangunan tersebut dilakukan secara bertahap. “Kalau (investor asing) yang antre banyak, tapi kita inginkan satu-satu, satu selesai bisa ditingkatkan lagi tidak semua kita terima. Tapi kita yang kedua ini mungkin agak gede lagi hidropower tapi memang belum final,” katanya.

Turut mendampingi Presiden dalam peresmian tersebut antara lain Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Negara Urusan Perdagangan Luar Negeri PEA Thani bin Ahmed Al Zeyoudi, Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Pj Bupati Purwakarta Benni Irwan, dan Chief Executive Officer (CEO) Masdar Mohamed Jameel Al Rahami.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home