Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 17:08 WIB | Selasa, 14 Juni 2016

Kadin: Harga Daging Sapi Paling Mentok Bisa Rp 100.000

Kadin: Harga Daging Sapi Paling Mentok Bisa Rp 100.000
Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong menemui pedagang daging sapi saat mengunjungi Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, hari Jumat (10/6). (Foto-foto: Melki Pangaribuan)
Kadin: Harga Daging Sapi Paling Mentok Bisa Rp 100.000
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengolahan Makanan dan Industri Peternakan, Juan Permata Adoe.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengolahan Makanan dan Industri Peternakan, Juan Permata Adoe, mengatakan harga daging sapi paling mentok dapat ditekan hingga Rp 100.000 per kilogram. Hal itu dimungkinkan jikalau pemerintah membuka impor untuk semua jenis sapi dari berbagai negara manapun.

“Kita semua pengusaha di industri feedlot (pengemukan sapi), per hari ini kita tertekan karena kita melihat kemungkinan harga daging segar bisa mencapai Rp 80.000. Paling bisa kalau pemerintah (mau) juga membuka semua jenis sapi dari negara manapun masuk ke Indonesia, lalu kita bisa menekan paling mentok Rp 100.000 per kilogram,” kata Juan di Thamrin City, Jakarta, hari Selasa (14/6).

Juan merincikan hitungan per kilo sapi hidup per hari ini (14/6) sebesar US$ 3 per kilo sapi hidup, dengan kurs Rp 13.000-Rp 13.500 harga daging di pasaran bisa mencapai Rp 106.000-Rp 107.000.

Dia mengatakan, hitungan US$ 3 per kilo sapi hidup itu kemudian ditambah biaya masuk 5 persen dan PPH 2,5 persen. Kemudian dijumlahkan dan ditambah ongkos angkut dari pelabuhan masuk ke feedlot masing-masing, totalnya jatuhnya itu hampir sekitar Rp 42.000-Rp 42.500.

“Umumnya per hari ini dijual dengan Rp 43.000-Rp 43.500 per kilo sapi hidup yang sudah digemukan. Rp 43.500 rumusnya kalau masuk Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dikali dua. Jadi sekitar Rp 87.000 karkas,” katanya.

“Kalau karkas masih ada tulangnya, nah tulangnya diturunin nih. Turunin apa segala macam, dia tinggal daging. Nah daging itu kira-kira selisihnya Rp 20.000. Rp 87.000 ditambah Rp 20.000 karena setiap pedagang ngambil selisihnya untuk biaya-biayanya dia Rp 20.000.”

“Pedagang lapak untungnya cuma Rp 5.000. Nah itu jadi sekitar Rp 106.000-Rp 107.000 per kilo hidup yang beredar di bawah. Nah tinggal dipisahin mana yang paha belakang, mana yang mahal-mahal, yang murah,” katanya.

Dari Rp 106.000 itu kata dia, ditambah ongkos oleh pedagang pasar jadinya berkembang sampai Rp 115.000-Rp 120.000.

“Itu bagian daging itu adalah bagian daging rendang yang paling enak. Nah umumnya dipakai patokan itu, tapi harganya di pasaran Rp 120.000,” katanya.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home