Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 13:53 WIB | Kamis, 16 Juni 2016

Kalau Jadi Kapolri, Tito Rangkul Senior

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) dan Jubir Kepresidenan Johan Budi (ketiga kiri) memberikan keterangan pers di Istana Negara, Jakarta, hari Kamis (16/6). Presiden Joko Widodo telah mengajukan Kepala BNPT Komjen Pol Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri kepada DPR untuk menggantikan Jenderal Pol Badrodin Haiti yang akan segera memasuki masa pensiun. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Tito Karnavian mengaku akan merangkul senior-senior di Polri jika lolos menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Polisi Badrodin Haiti.

“Saya akan rangkul semua pihak senior-senior, tentu kita lakukan secara objektif‎. Saya juga beberapa kali kerja sama dengan senior waktu Kapolda Papua,” kata Tito di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Kamis (16/6).

Tito mengaku sudah diberitahu oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) dan Sekretariat Kabinet Republik Indonesia (Setkab),  hari Rabu lalu terkait rekomendasi langsung dari Presiden Joko Widodo untuk menjadi Kapolri.

“Saya sudah mendengar. Sudah diberitahu Mensesneg dan Setkab. Ini perintah bagi saya. Saya memahami (keputusan Presiden). Saya termasuk junior dalam generasi kepolisian. Tapi ini perintah.  Sebagai prajurit tidak boleh langgar, apalagi perintah dari Presiden. Pasti akan saya lakukan semaksimal mungkin apa pun risikonya,” kata dia.

Tito merupakan lulusan Akademi Kepolisan (Akpol) angkatan 1987, sementara saat ini masih terdapat sejumlah nama perwira tinggi yang merupakan senior Tito dan masih aktif bertugas di kepolisian.

Selain itu, Tito juga mengaku sering bekerja sama dengan para seniornya saat memimpin institusi di kepolisian, seperti saat menjabat Kapolda Papua dan Kapolda Metro Jaya.

“Waktu Kapolda Papua, saya digantikan dengan senior angkatan 1971, kemudian saya digantikan senior 1981, saya sendiri (angkatan) 1987. Hubungan kami sangat baik dengan senior-senior," kata dia.

Begitu pula saat di Polda Metro Jaya. Wakil dirinya angkatan 1983. Orang ketiganya angkatan 1985, kemudian Tito angkatan 1987. Lalu pejabat utama banyak angkatan 1983, 1984, 1985, 1986 dan bisa kerja sama dengan baik.

“Karena pada prinsipnya, masalah senior itu penting tapi yang utama adalah interpersonal skill. Yaitu membangun hubungan dengan semua pihak tapi bukan berarti menyenangkan semua pihak. Prinsipnya kita satu yaitu reformasi Polri. Dalam jajak pendapat, survei, Polri termasuk yang kurang dipercaya publik," kata dia.

“Kita sama-sama dalam satu ikatan baik senior maupun junior. Karena itu saya butuh dukungan semua pihak baik internal maupun eksternal. Walaupun lewatin empat generasi," kata dia menambahkan.

Kemudian, ada beberapa senior yang sudah menjalin komunikasi dengannya, antara lain Komjen Budi Gunawan, Komjen Budi Waseso hingga Komjen Syafrudin.

“Banyak juga ada Komjen Budi Gunawan, Komjen Budi Waseso dan Komjen Syafrudin, banyak sekali senior-senior, saya dapat pesan, prinsip senior mendukung. Tapi saya harus tunjukkan leadership yang dapat diterima," kata dia.

 

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home