Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Martahan Lumban Gaol 15:15 WIB | Selasa, 18 November 2014

Kartu Sakti Tak Berhubungan dengan Kenaikan BBM

Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Pramono Anung. (Foto: Elvis Sendouw)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Pramono Anung Wibowo menegaskan “kartu sakti” Presiden Joko Widodo tidak berhubungan dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

"Kenaikan BBM ini tidak ada kaitannya dengan kartu ini. Itu janji beliau jauh-jauh hari," kata Pramono di Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (18/11). Kartu sakti yang dimaksud adalah  Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Indonesia Pintar yang belum lama ini diluncurkan oleh Jokowi.

Karena, menurut dia, kenaikan harga BBM terjadi sebulan setelah Jokowi dilantik menjadi Presiden RI. Pramono juga mengungkapkan Jokowi tentu telah memiliki perhitungan sendiri mengapa hal itu harus sampai terjadi.

"Kalau Jokowi menaikkan harga dalam waktu dekat ini, itu karena  ada hal yang kurang baik di ruang fiskal kita untuk mendukung pertumbuhan yang lain," kata dia.

Jokowi, lanjut Pramono, juga sudah siap menghadapi sikap masyarakat yang menganggap bahwa kebijakannya kali ini kurang pro rakyat. Hanya saja, ia menegaskan, yang perlu dipahami adalah dampak pertumbuhan pembangunan pasca kenaikan harga BBM sekarang.

"Kalau kebijakan ini dianggap tidak populer tentu itu merupakan risiko yang harus ditanggung. Kalau tidak, maka multiplier effectnya besar jika harga BBM tidak dinaikkan," ujar politisi senior PDI Perjuangan itu.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home