Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Sotyati 07:55 WIB | Jumat, 22 April 2016

Kayu Putih, Tumbuhan Bandel Multikhasiat

Kayu putih (Melaleuca leucadendra, L.). (Foto: naturalmedicinefacts.info)

SATUHARAPAN.COM – Banyak macam minyak gosok, namun tidak ada yang seterkenal minyak kayu putih. Hampir setiap rumah tangga, dari segala strata ekonomi, menyimpan minyak gosok ini di lemari obat keluarga.

Minyak kayu putih adalah penghangat badan paling mudah didapatkan, terutama untuk bayi. Minyak kayu putih biasa dipakai dalam pemijatan, sebagai aromaterapi, bahkan dalam industri wewangian.

Nama kayu putih diambil dari warna batangnya yang berwarna putih.

Kayu putih, atau disebut juga gelam, dikutip dari wikipedia.org, adalah tumbuhan perdu, yang terutama tumbuh secara alami di Indonesia bagian timur, di kepulauan Maluku, di Sulawesi, serta Australia bagian utara, yang kemudian menyebar ke Pulau Jawa. Di wilayah Nusa Tenggara Timur, khususnya Flores, orang menyebutnya kapepe.

Kayu putih termasuk tumbuhan bandel. Mudah tumbuh di tanah tandus maupun panas, bisa juga tumbuh di daerah basah. Dalam buku Herba dan Tanaman Hias, Penangkal Nyamuk dan Polusi Udara (2006), disebutkan tumbuhan ini dapat tumbuh baik di tanah berdrainase baik ataupun jelek,dengan kadar garam tinggi ataupun asam, bahkan toleran terhadap kebakaran.

Kayu putih tumbuh mulai dari daerah pantai di dekat hutan bakau, di tanah berpasir, tanah berawa-rawa, sampai ketinggin 400 meter di atas permukaan air laut. 

Nama ilmiahnya, Melaleuca leucadendra, (L.), L., dengan sinonim Melaleuca leucadendron. Para ahli taksonomi memasukkannya ke dalam anggota suku jambu-jambuan, Myrtaceae.

Kayu putih adalah tumbuhan pohon berbatang kecil. Cabang-cabangnya menggantung ke bawah. Nama kayu putih merujuk pada kulit batangnya yang berwarna putih, berlapis-lapis, dengan bagian permukaan mengelupas.  Kulit pohon kayu putih mengandung zat kimia lignin dan melaleucin. 

Bentuk daunnya lancip, dengan tulang daun sejajarseperti tombak. Daun kayu putih mengandung senyawa kimia minyak atsiri sineol, alpha-terpineol, valeraldehida, dan benzaldehida.

Bunganya berwarna putih. Buahnya, mengandung minyak terbang yang berissi sineol, terpinol, asam mentega, dan asam valerianat.

Semua bagian tumbuhan mengeluarkan aroma khas minyak kayu putih. Minyak kayu putih mudah menguap. Pada hari yang panas, aroma khas minyak kayu putih dapat dibaui orang yang berdekatan dengan pohon ini.

Bagian daun dan ranting yang terutama dimanfaatkan sebagai sumber minyak kayu putih, yang dalam bahasa Inggris disebut cajuput oil, dengan cara diekstrak minyaknya.

Manfaat dan Khasiat

Buku  Herba dan Tanaman Hias, Penangkal Nyamuk dan Polusi Udara menyebutkan kayu putih secara tradisional dimanfaatkan untuk obat sakit kepala, perut kembung, diare, mengobati  rematik, nyeri pada tulang dan saraf (neuralgia), radang usus, sakit gigi, mengobati gigitan serangga, hingga epilepsi.

Daunnya yang pedas dan hangat, menghilangkan sakit (analgesik), peluruh keringat (diaforetik), antirematik, peluruh kentut (karminatif), pereda kulit (spasmolitik).

Buahnya yang juga pedas, dengan aroma yang khas, berkhasiat untuk obat sakit perut, karminatif, dan meningkatkan nafsu makan.

Mengingat potensinya tersebut, kayu putih dapat diusahakan dalam bentuk hutan usaha (agroforestri) untuk keperluan industri. Minyak kayu putih yang diambil dari penyulingan biasa dipakai sebagai minyak balur atau campuran minyak pengobatan lain (seperti minyak telon) atau campuran parfum serta produk rumah tangga lain.

Selain diambil bagian-bagian tumbuhannya untuk industri, kayu putih juga ditanam untuk tujuan reboisasi, peneduh jalan, atau bahkan tanaman hias. 

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home