Kemendag: Ekspor Nonmigas Naik Signifikan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM –Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menilai kinerja ekspor nonmigas sepanjang Januari hingga April 2015 mengalami perbaikan seperti yang terjadi di beberapa negara mitra dagang di antaranya adalah India, Malaysia, Taiwan, Vietnam, Arab Saudi, Pakistan dan Swiss.
“Ekspor ke India naik 13,4 persen, Malaysia 5,4 persen, Taiwan 8,9 persen, Vietnam 11,6 persen, Arab Saudi 17,7 persen, Pakistan 6 persen dan Swiss naik lebih dari 2000 persen,” kata Rachmat di Kantor Kementerian Perdagangan Jalan Ridwan Rais Jakarta Pusat, Senin (18/5).
Rachmat menambahkan bahwa di bulan April, sektor pertanian masih menjadi primadona ekspor nonmigas yang meningkat 4,7 persen (YoY). Sedangkan ekspor sektor industri naik 2,4 persen (YoY). Namun, di sisi lain, ekspor sektor pertambangan menunjukkan perbaikan walaupun masih mengalami pertumbuhan negatif sebesar 14 persen (YoY).
“Beberapa produk ekspor nonmigas yang meningkat pada Januari hingga April 2015 adalah bijih, kerak dan abu logam naik 122 persen, perhiasan atau permata 45,8 persen, tembaga 35,1 persen dan alas kaki 16,7 persen.”
Brasil yang merupakan salah satu negara tujuan ekspo, Indonesia jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya saat ini menduduki peringkat ke 27 dengan pangsa 0,8 persen. Sementara itu Vietnam berada di peringkat 22, Thailand di peringkat 23, Malaysia di peringkat 25, Singapura di peringkat 43, Filipina di peringkat 60, Kamboja di peringkat 78 Myanmar di peringkat 119 dan Brunei Darussalam di peringkat 129.
Neraca Perdagangan April 2015 Surplus Rp 5 Triliun
Kementerian Perdagangan mencatat total ekspor di bulan April 2015 mencapai hingga USD 13,1 miliar (Rp 171 triliun) dan total impor mencapai USD 12,6 miliar (Rp 165 triliun). Dengan demikian, neraca perdagangan bulan April 2015 surplus USD 454,4 juta (Rp 5 triliun) yang terdiri atas surplus nonmigas sebesar USD 1,3 miliar (Rp 17 triliun) dan defisit migas yang tercatat USD 877,9 juta (Rp 11 triliun).
“Secara kumulatif, neraca perdagangan tahun ini hingga bulan April 2015 tercatat surplus USD 2,8 miliar (Rp 36 triliun) yang terdiri atas surplus nonmigas sebesar USD 4,0 miliar (Rp 52 triliun) dan defisit perdagangan migas sebesar USD 1,3 miliar (Rp 17 triliun). Indonesia berhasil mempertahankan trend surplus neraca perdagangan hingga bulan April 2015,” kata Rachmat.
Dia mengungkapkan bahwa perkembangan surplus pada April 2015 ini ditopang oleh peningkatan surplus perdagangan nonmigas dan defisit migas yang semakin besar. Defisit migas dipicu oleh semakin meningkatnya defisit perdagangan hasil minyak menjadi USD 1,1 miliar (Rp 14 triliun) di bulan April 2015 atau naik 6,9 persen dibanding Maret 2015.
Beberapa negara mitra dagang Indonesia yang menjadi penyumbang surplus neraca perdagangan nonmigas pada April 2015 adalah India, Amerika Serikat (AS), Filipina, Belanda dan Pakistan.
“Lima negara ini secara total menyumbang surplus perdagangan nonmigas sebesar USD 2,3 miliar (Rp 30 triliun). Sementara itu, negara mitra dagang yang menjadi penyumbang defisit perdagangan nonmigas antara lain Korea Selatan, Thailand, Australia, Jepang dan Tiongkok dengan jumlah mencapai USD 2,2 miliar (Rp 28 triliun).”
Editor : Eben Ezer Siadari
Hamas dan Fatah Hampir Sepakat Siapa Akan Mengawasi Gaza Pas...
KAIRO, SATUHARAPAN.COM-Para pejabat Palestina mengatakan kelompok Palestina Fatah dan Hamas hampir m...