Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 16:49 WIB | Kamis, 16 April 2015

Neraca Perdagangan Maret Surplus Rp 14 Triliun

Tumpukan peti kemas atau kontainer yang terparkir di lahan seluas 3,5 hektar pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT) Tanjung Priuk, Jakarta Utara. Kegiatan ekspor-dan impor tercermin dari kegiatan di pelabuhan ini. (Foto: Dedy Istanto).
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Perdagangan mengumumkan bahwa neraca perdagangan bulan Maret 2015 meraup keuntungan sebesar USD 1,1 miliar (Rp 14 triliun). 
 
"Neraca perdagangan Maret 2015 berhasil membukukan surplus sebesar USD 1,1 miliar lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya yang hanya USD 662,7 juta (Rp 8 triliun)," kata Menteri Perdagangan Rachmat Gobel di Kantor Kemendag Jalan M.I Ridwan Rais Jakarta Pusat, Kamis (16/4).
 
Pada Maret 2015 total ekspor tercatat mencapai USD 13,7 miliar (Rp 176 triliun) sedangkan total impor mencapai USD 12,6 miliar (Rp 162 triliun). Keuntungan sebesar USD 1,1 miliar tersebut terdiri dari surplus nonmigas sebesar USD 1,4  miliar (Rp 18 triliun) dan defisit migas sebesar USD 279 juta (Rp 3 triliun).
 
"Secara kumulatif, neraca perdagangan tahun ini hingga Maret mengalami surplus USD 2,4 miliar (Rp 30 triliun) yang terdiri dari surplus nonmigas sebesar USD 2,8 miliar (Rp 36 triliun) dan defisit perdagangan migas sebesar USD 401,3 juta (Rp 5 triliun)."
 
Rachmat menjelaskan bahwa perkembangan surplus di tahun 2015 hingga Maret menunjukkan tren yang meningkat, terutama didorong oleh peningkatan surplus perdagangan nonmigas. Secara bulanan, neraca perdagangan Maret mencatat pencapaian surplus terbesar sejak awal tahun. Hal tersebut dipicu oleh semakin berkurangnya defisit perdagangan migas dibanding defisit perdagangan migas Maret tahun lalu.
 
Beberapa negara mitra dagang Indonesia yang menjadi penyumbang surplus neraca perdagangan nonmigas selama Januari-Maret adalah India, Amerika Serikat, Belanda, Filipina dan Uni Emirat Arab. Secara keseluruhan, lima negara mitra dagang tersebut menyumbang surplus perdagangan nonmigas sebesar USD 6,1 miliar (Rp 78 triliun). Sementara itu, negara mitra dagang yang menjadi penyumbang defisit perdagangan nonmigas antara lain Republik Rakyat Tiongkok, Thailand, Australia, Brasil dan Korea Selatan dengan jumlah mencapai USD 6,7 miliar (Rp 86 triliun).

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home