Loading...
FOTO
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 04:56 WIB | Rabu, 14 September 2016

Kemeriahan Jut Bio Klenteng Hok Tik Bio Rembang

Kemeriahan Jut Bio Klenteng Hok Tik Bio Rembang
Suasana jalan di depan klenteng Hok Tik Bio Rembang saat penerimaan tamu pada jut bio-nya yang ke-161, Sabtu (10/9). (Foto-foto: Moh. Jauhar al-Hakimi)
Kemeriahan Jut Bio Klenteng Hok Tik Bio Rembang
Menunggu tamu datang
Kemeriahan Jut Bio Klenteng Hok Tik Bio Rembang
Menerima tamu dan arca kongcho
Kemeriahan Jut Bio Klenteng Hok Tik Bio Rembang
Menjaga kongcho
Kemeriahan Jut Bio Klenteng Hok Tik Bio Rembang
Persembahan terbaik
Kemeriahan Jut Bio Klenteng Hok Tik Bio Rembang
Kio, tandu tempat kongcho diarak dalam kirab. Kio dari klenteng Kim Hin Kiong (Gresik) dipesan langsung dari Tiongkok pada tahun 2006.
Kemeriahan Jut Bio Klenteng Hok Tik Bio Rembang
Ornamen tentara berkuda Tiongkok pada Kio klenteng Kim Hin Kiong (Gresik)
Kemeriahan Jut Bio Klenteng Hok Tik Bio Rembang
Memikul kongcho
Kemeriahan Jut Bio Klenteng Hok Tik Bio Rembang
Reog Ponorogo on the streets
Kemeriahan Jut Bio Klenteng Hok Tik Bio Rembang
Naga Hop Hap Wee, Lasem-Rembang
Kemeriahan Jut Bio Klenteng Hok Tik Bio Rembang
Atraksi ta tung oleh peserta dari klenteng Kwan Tee Bio (Jakarta)
Kemeriahan Jut Bio Klenteng Hok Tik Bio Rembang
Dewi Kwan Im pun turun ke jalan
Kemeriahan Jut Bio Klenteng Hok Tik Bio Rembang
Barongsai doreng
Kemeriahan Jut Bio Klenteng Hok Tik Bio Rembang
Atraksi Naga Doreng dari Arhanudse Semarang

REMBANG, SATUHARAPAN.COM - Selama dua hari, 10-11 September 2016 Klenteng Hok Tek Tjeng Sin Sugihan, Sumberjo, Kabupaten Rembang atau biasa juga disebut Klenteng Hok Tik Bio ramai dikunjungi oleh tamu dari pengurus klenteng dari berbagai wilayah di Jawa. Tercatat 48 klenteng hadir.

Dua hari Itu Klenteng Hok Tik Bio merayakan ulang tahunnya (jut bio) yang jatuh pada tanggal 15 September. Tahun ini Hok Tik Bio merayakan ulang tahunnya yang ke-161. Selain Hok Tik Bio, di Kabupaten Rembang Jawa Tengah terdapat satu klenteng lagi yang berada di kawasan pelabuhan Tasik Agung Rembang yaitu Tjoe Hwie Kiong atau masyarakat setempat lebih mengenalnya dengan sebutan Makco yang memuja Dewi Samodra yaitu Makco Thian Siang Sing Boo.

Konon, dahulu kedua klenteng berada pada satu lokasi. Klenteng Tjoe Hwie Kiong yang sudah berusia 175 tahun kemudian dipindah dekat muara Sungai Karanggeneng, di dekat pelabuhan Rembang sampai sekarang. Dua kelenteng ini saling berkaitan.

Kedua klenteng merayakan ulang tahunnya setiap 10 tahun sekali. Klenteng makco merayakan jut bio-nya pada tahun berakhiran 1, sementara klenteng Hok Tik Bio Rembang merayakannya pada tahun berakhiran 6. Terakhir kali jut bio Hok Tik Bio diselenggarakan pada tahun 2006.

Khongco Hok Tiek Cing Sien dipuja di altar utama dan menjadi tuan rumah klenteng Hok Tiek Bio Rembang. Semasa hidup lelaki yang lahir pada 1134 SM menjabat sebagai menteri cukai, namun bijak pada rakyat miskin. Saat meninggal di usia 105 tahun, digantikan pejabat yang sangat kejam pada rakyat. Rakyat mohon bantuan pada arwah suci Hok Tiek Cing Sien dengan mendirikan klenteng-klenteng sederhana di sawah, rumah, ladang, atau di mana pun juga. Yang setia memuja Khongco Hok Tiek Cing Sien, akhirnya mendapat keselamatan dan rezeki melimpah.

Hari Sabtu (10/9) selama sehari penuh panitia jut bio menerima tamu dari berbagai kota klenteng di luar Rembang. Selama penerimaan tamu berbagai atraksi di halaman serta jalan depan klenteng memeriahkan acara. Pada saat bersamaan di sisi halaman yang lain, tamu menghias kio (tandu patung) yang akan digunakan untuk kirab keesokan harinya. Pada malam hari dilakukanan lelangan emas.

Kirab jut bio Hok Tik Bio dilaksanakan pada hari Minggu (11/9) dimulai dari Klenteng Hok Tik Bio menuju ke Klenteng Tjoe Hwie Kiong untuk selanjutnya keliling kota Rembang dan kembali ke Klenteng Hok Tik Bio. Kirab diawali oleh Yayasan Dwi Kumala Rembang yang mengelola Klenteng Hok Tik Bio dan Klenteng Makco diikuti peserta lainnya.

Berbagai atraksi disajikan mulai dari barongsai, kirab prajurit, atraksi liong naga, maupun reog Ponorogo mengiringi kio tempat arca kongcho diarak. Tidak kurang sepanjang kirab, peserta dari Klenteng Kwan Tee Bio (Jakarta) mempertunjukkan atraksi ta tung yang biasa dilakukan oleh peserta Cap Gomeh di Singkawang. Dengan pedang tajam yang digosokkan ke lengan serta punggung hanya menyisakan bilur merah tanpa terluka.

Naga Doreng dari Arhanudse Semarang yang menjadi juara dalam Festival Dragon Piala Raja Mataram empat kali berturut-turut menuntaskan atraksi sepanjang jalan.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home