Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 10:53 WIB | Rabu, 09 Desember 2015

Kemerosotan Harga Komoditas Pukul Wall Street

Ilustrasi Wall Street. (Foto: politico.com)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Indeks Dow dan S&P 500 di Wall Street berakhir turun pada Rabu (9/12), karena produsen minyak dan logam mundur akibat harga minyak lemah dan berita PHK besar-besaran di raksasa pertambangan Anglo American.

Dow Jones Industrial Average turun 162,51 poin (0,92 persen) menjadi ditutup pada 17.558,00, sedangkan indeks berbasis luas S&P 500 turun 13,48 poin (0,65 persen) menjadi berakhir di 2.063,59.

Indeks kompoist teknologi Nasdaq berakhir sedikit lebih rendah pada 5.098,24, turun 3,57 poin (0,07 persen).

Sebagian besar saham perusahaan minyak mengalami sesi lain dalam merah, dengan anggota Dow, ExxonMobil kehilangan 2,8 persen dan raksasa jasa minyak Schlumberger turun 1,8 persen.

Penurunan terjadi setelah harga minyak menyentuh posisi terendah baru multi-tahun.

Berita bahwa Anglo-American secara mengejutkan akan memangkas 85.000 pekerjanya, atau hampir dua pertiga dari tenaga kerja perusahaan, juga menekan saham-saham logam. Alcoa kehilangan 5,8 persen dan Freeport-McMoRan menukik 6,8 persen.

"Ini adalah kekalahan yang lengkap di segmen komoditas dan itu mengganggu pasar," kata Mace Blicksilver, direktur Marblehead Asset Management.

Gregori Volokhine, direktur Meeschaert Capital Markets, mengatakan pasar mungkin akan bereaksi berlebihan terhadap kemunduran kembali dalam minyak, mengingat bahwa penurunan harga sebagian karena kelebihan pasokan dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

"Jika itu bukan masalah lemahnya permintaan, mengapa dampaknya begitu negatif di pasar?" tanya dia.

Saham Morgan Stanley turun 1,8 persen karena sebuah sumber yang dekat dengan masalah ini mengatakan perusahaan akan memangkas 1.200 pekerja, termasuk 470 bankir dan pedagang di divisi perdagangan pendapatan tetap (fixed-income)-nya. Bank-bank lainnya juga turun, dengan JPMorgan Chase kehilangan 1,6 persen dan Citigroup merosot 1,9 persen.

Saham maskapai penerbangan Southwest Airlines jatuh 9,0 persen setelah memperkirakan bahwa pendapatan per kursi-mil akan datar menjadi negatif satu persen untuk kuartal keempat. Masakapai penerbangan lainnya juga jatuh, dengan United Continental turun 3,1 persen dan American Airlines turun 2,7 persen.

Pembuat chip Qualcomm jatuh 5,6 persen setelah Komisi Eropa menuduhnya melakukan penetapan harga anti persaingan yang bertujuan agar saingannya keluar dari pasar. Qualcomm mengatakan bahwa ia akan menanggapi tuduhan tersebut dan bahwa ia telah mematuhi undang-undang.

Saham Chipotle Mexican Grill turun 1,7 persen setelah menutup restorannya di Boston, karena puluhan pelanggan menjadi sakit. Seorang juru bicara Chipotle mengatakan kepada Bloomberg bahwa insiden ini sedang diselidiki dan "tidak ada kasus yang mengonfirmasi E.coli terkait Chipotle di Massachusetts." (AFP)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home