Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 12:32 WIB | Senin, 07 November 2016

Koalisi AS Setuju Turki Tidak Berperan dalam Serangan ke Raqa

Warga mengumpulkan sisa-sisa barang dari puing-puing rumah mereka sehari setelah ledakan mengguncang Diyarbakir, 5 November 2016. Media yang terkait dengan ISIS pada 4 November mengatakan mereka berada di balik aksi pengeboman yang menewaskan sembilan orang di wilayah selatan yang didominasi Kurdi tesebut, ungkap lembaga pemantau yang berbasis di Amerika Serikat. (Foto: AFP)

BEIRUT, SATUHARAPAN.COM - Washington setuju bahwa Turki tidak akan memegang peran dalam pertempuran untuk merebut benteng ISIS di Suriah, kota Raqa, kata juru bicara pasukan Kurdi-Arab, hari Minggu (6/11).

“Kami sudah sepakat dengan koalisi internasional (yang dipimpin Amerika Serikat) bahwa tidak akan ada peran untuk Turki atau faksi bersenjata yang bersekutu dengan mereka dalam operasi ini,” kata Talal Sello dari Pasukan Demokratik Suriah (Syrian Democratic Forces/SDF) kepada AFP.

SDF adalah sebuah aliansi yang dipimpin Unit Perlindungan Rakyat Kurdi ‎(Yekineyen Parastina Gel/YPG) dan menjadi sekutu utama koalisi AS dalam melawan ISIS.

Namun Turki menganggap YPG sebagai kelompok “teroris”, dan pada Agustus meluncurkan sebuah operasi militer di Suriah utara dengan menargetkan pasukan Kurdi dan ISIS.

SDF pada Minggu mengumumkan bahwa mereka memulai operasi untuk merebut kembali Raqa dari tangan ISIS, saat pasukan Irak memasuki benteng ISIS di Mosul di lintas perbatasan.  

“Pertempuran besar untuk membebaskan Raqa dan daerah sekitarnya sudah dimulai,” kata Jihan Sheikh Ahmed, juru bicara SDF, di sebuah konferensi pers di Ain Issa, sekitar 50 kilometer dari utara Raqa.

Operasi yang disebut “Kemurkaan Efrat” itu digelar saat pasukan Irak yang didukung koalisi AS melanjutkan serangan untuk merebut benteng ekstremis di Mosul.

Ahmed mengatakan pertempuran itu akan melibatkan sekitar 30.000 pejuang dan sudah dimulai pada Sabtu malam.

“Raqa akan dibebaskan oleh putra-putranya dan faksi Arab, Kurdi serta Turkmenistan, pahlawan di bawah bendera Pasukan Demokratik Suriah dan dengan partisipasi Unit Perlindungan Rakyat (Kurdi)... dalam koordinasi dengan koalisi internasional” yang dipimpin Washington, menurut sebuah pernyataan yang dibacakan di konferensi pers tersebut.

Juru bicara SDF Talal Sello mengatakan kepada AFP bahwa operasinya akan dilakukan dalam dua fase, “pertama pembebasan pedesaan di sekitar Raqa dan mengisolasi kota itu, kedua mengambil alih kota tersebut.”

Dia mengatakan SDF telah menerima sejata baru dari koalisi AS untuk pertempuran itu, termasuk rudal antitank.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home