Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 14:01 WIB | Kamis, 21 Mei 2015

KPK Apresiasi Penunjukan Pansel KPK

Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi SP. (Foto: Dok.satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi SP mengapresiasi sembilan perempuan sebagai anggota tim panitia seleksi (pansel) calon pimpinan (capim) KPK yang dipilih Presiden Joko Widodo.

Menurut Johan, penunjukan panitia seleksi pada sembilan figur tersebut tak terafiliasi dengan partai politik.

"Karena mereka tidak berafiliasi dengan partai politik, maka bisa dipercaya kalau mereka lebih independen," kata Johan Budi saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Kamis (21/5).

Karena itu, kata Johan sembilan perempuan yang dipilih menjadi Tim Pansel KPK, sudah cukup tepat. Berbagai latar belakang keilmuan yang dimiliki anggota tim pansel sangat diperlukan. Sebab, kata dia, pimpinan KPK tidak cukup hanya menguasai ilmu hukum saja.

Berbagai kasus yang ditangani KPK membuktikan bahwa diperlukan ahli hukum yang terkait ekonomi. Hal itu terlihat ketika KPK nampak kewalahan dalam mengusut Kasus Century, BLBI dan kasus-kasus yang berbau ekonomi lainnya.

Johan berharap, anggota Pansel KPK yang telah terpilih bisa melahirkan pimpinan KPK yang berkarakter baik, dapat dipercaya, serta cakap.

"Dan yang terpenting adalah independensi. Nah, independensi ini bisa didapat dari tokoh-tokoh yang dipilih menjadi anggota pansel," kata dia.

Presiden Joko Widodo mengumumkan sembilan orang perempuan menjadi pansel capim KPK pada hari ini.

Sembilan orang tersebut adalah Destry Damayanti, ahli keuangan dan moneter sebagai Ketua merangkap anggota, Enny Nurbaningsih yaitu pakar Hukum Tata Negara dan Ketua Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan HAM sebagai Wakil Ketua merangkap anggota.

Selanjutnya Harkrituti Haskrisnowo yaitu Pakar Hukum Pidana dan HAM yang juga Ketua Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenkumham sebagai anggota, Betti S Alisjabana Ahli Informasi Teknologi dan manajemen sebagai anggota.

Kemudian Yenti Garnasih yang merupakan pakar hukum pidana ekonomi dan pencucian uang sebagai anggota, Supra Wimbarti yaitu ahli psikologi SDM dan pendidikan sebagai anggota, Natalia Subagyo yaitu ahli tata kelola pemerintahan dan reformasi birokrasi sebagai anggota.

Selanjutnya Diani Sadiawati yaitu ahli hukum sekaligus Direktur Analisa Peraturan Perundang-undangan Bappenas sebagai anggota terakhir adalah Meuthia Ganie-Rochman seorang ahli sosiologi korupsi dan modal sosial Sebagai anggota.

Atas pemilihan sembilan anggota pansel yang merupakan perempuan itu Johan menilai tidak ada masalah.

"Tidak ada masalah, sama saja laki-lagi atau perempuan, yang penting kapasitas dan kapabilitasnya tadi," tegas Johan.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home