Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 12:43 WIB | Kamis, 21 Mei 2015

PPP Puji Jokowi Tidak Fokus Pilih Orang Hukum di Pansel KPK

Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani (Foto: Martahan Lumban Gaol)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Komisi III DPR RI Arul Sani mengapresiasi keputusan Presiden Joko Widodo yang telah mengumumkan sembilan nama Anggota Panitia Seleksi (Pansel) Pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (21/5). Karena, Presiden Jokowi melibatkan multi disiplin secara imbang dan tidak hanya memilih sosok berlatar belakang hukum.

“Saya mengapresiasi keputusan  Presiden mengenai Pansel KPK. Karena komposisinya melibatkan multi disiplin secara berimbang, tidak hanya fokus pada orang orang yang berlatar belakang hukum,” kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/5).

Menurut pandangannya, ada dua hal yang ingin dituju Presiden Jokowi atas keputusan ini. Pertama, Presiden ingin Pansel KPK memilih Pemimpin KPK yang tidak hanya berfokus pada penindakan kasus korupsi saja, tapi memiliki kemampuan pencegahan dan penguatan lembaga KPK, serta menghindari kontroversi masuknya dua kelompok dalam Pansel KPK.

“Saya lihat ada dua hal yang ingin dituju Presiden. Pertama, Presiden ingin dengan komposisi Pansel KPK seperti ini, nantinya Pansel KPK juga memilih orang-orang calon Pemimpin KPK yang fokusnya tidak hanya penindakan saja, tapi juga secara berimbang memperhatikan dua fokus lain,” tutur politisi PPP itu.

“Yaitu fokus pencegahan dan penguatan kelembagaan atau penataan kelembagaan KPK itu sendiri, yang kedua itu Presiden menghindari kontroversi masuknya dua kelompok dalam Pansel KPK,” Arsul menambahkan.

Perihal menghindari kontroversi masuknya dua kelompok dalam Pansel KPK, dia menjelaskan, kelompok pertama adalah orang-orang yang dipersepsikan tidak sepenuhnya mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia. Sedangkan kelompok kedua, adalah kelompok yang tidak mampu melihat sisi lemah dan kekurangan KPK.

“Pertama, kelompok orang-orang yang dipersepsikan oleh kelompok lain tidak sepenuhnya pro pemberantasan korupsi. Juga menghindari kelompok yang tidak bisa melihat sisi-sisi kelemahan atau kekurangannya KPK, nah ini Presiden nampaknya menghindari juga kelompok seperti ini,” kata Arsul.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home