Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 10:57 WIB | Jumat, 04 November 2016

Legislator: Boleh Demo, Asal Tidak Anarkis

Sebanyak 5.630 anggota Brimob gabungan dari sejumlah Polda diperbantukan ke Jakarta untuk meningkatkan pengamanan Ibu Kota menyusul rencana aksi demonstrasi pada 4 November 2016 terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (Foto: Antara).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Komisi I DPR RI TB Hasanuddin berpendapat demo besar-besaran sejumlah Ormas Islam terkait dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, pada hari Jumat (4/11) ini, boleh dilakukan asal santun dan tidak anarkis.

“Demonstrasi itu hak dalam negara demokrasi. Sah-sah saja. Tapi, dalam berdemonstrasi ada aturan yang harus diikuti, misalnya nggak boleh anarkis, harus santun, nggak boleh menggangu lalu lintas, dan waktunya dibatasi sampai sekitar pukul 18.00 WIB. Kalau sudah selesai, tidak mengganggu tempat publik,” kata TB Hasanuddin, saat dihubungi waratwan, di Jakarta, hari Jumat (4/11).

Politisi Partai PDI Perjuangan itu berharap polisi dan TNI harus menegakkan aturan. “Kalau melanggar, harus ditindak dengan segala hormat sesuai proses hukum berlaku. TNI dan Polri harus terukur, artinya kalau masih bisa diingatkan, ya, peringatkan saja, tidak usah dengan tindakan keras,” kata dia.

“Tapi kalau dianggap melanggar ketertiban umum dan agar tidak meluas maka lakukan tindakan keras. Itu ada protap, prosedur tetap, diikuti saja. Protap menjadi acuan utamanya.”

Pada hari Jumat (4/11) ini Polda Metro Jaya telah menutup Jalan Merdeka Barat arah Jalan Thamrin sejak sekitar pukul 08.15 WIB, karena berlangsungnya aksi unjuk rasa yang diawali dari sekitar Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

Kendaraan dari arah Jakarta Kota yang akan menuju Jalan Thamrin dibelokkan ke Jalan Abdul Muis, sehingga terjadi kemacetan di ruas itu.

Sedangkan Jalan Merdeka Timur dipenuhi bus-bus yang mengangkut pengunjuk rasa yang baru tiba dari luar daerah menuju Masjid Istiqlal.

Masjid Istiqlal sudah dipenuhi massa sejak Kamis (3/11), sehingga bus-bus yang baru datang harus antre memenuhi Jalan Merdeka Timur hingga empat jalur.

Selain di Masjid Istiqlal, konsentrasi pengujuk rasa juga tampak memenuhi Masjid Al Fataa di Jalan Menteng Raya. Ratusan pengujuk rasa yang berjalan dari Tugu Tani menuju Masjid Al Fataa sempat memacetkan Jalan Menteng Raya.

Para pendemo juga banyak yang berjalan-jalan di sekitar Monas. Ada yang sekadar duduk-duduk di trotoar dan ada juga yang mengabadikan dengan foto bersama.

Sebelumnya Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan mengatakan massa pengunjuk rasa akan berkumpul di Masjid Istiqlal, sebelum melakukan demonstrasi pada 4 November 2016.

“Titik kumpul di Masjid Istiqal. Baru bergerak usai shalat Jumat," kata Irjen Iriawan di Gedung Bareskrim, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta.

Menurut dia, massa yang berkumpul di Masjid Istiqlal, seusai salat Jumat akan berjalan kaki ke Hotel Borobudur, Gereja Immanuel di Gambir, Jalan Medan Merdeka Selatan melewati Kedubes Amerika Serikat, Balai Kota, Patung Arjuna Wijaya, Jalan Medan Merdeka Barat menuju ke depan Istana Merdeka.

Massa akan berunjuk rasa guna menuntut Polri mempercepat proses hukum Ahok atas kasus dugaan penistaan agama.(Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home