Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 18:20 WIB | Kamis, 11 Agustus 2016

Lihat Kemiskinan DKI, Djarot: Orang Miskin Jangan Dikasihani

Ilustrasi. Warga Jakarta tinggal di kolong jembatan sebagai potret klasik kemiskinan. (Foto: Dok. satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengajak warga DKI untuk mengubah mindset mengenai kemiskinan.

“Kemiskinan bisa saja sengaja dibuat karena sistem sosial. Kita harus mengubah persepsi bahwa orang miskin itu jangan dikasihani dengan strategi charity yang bersifat instan,” kata Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, hari Kamis (11/8).

Menurutnya, orang miskin justru harus dianggap ‎sebagai subjek yang berdaya dan produktif sehingga selalu mempunyai kesempatan untuk mengembangkan potensi dan kemampuan secara maksimal.

Selain itu, Djarot menilai harus ada perubahan dalam beberapa kebijakan dasar yang dapat menentukan masa depan anak bangsa. Perubahan kebjiakan tersebut dimulai dari hal terkecil.

“Kebijakan paling dasar yakni yang mengatur sejak anak dalam kandungan hingga lahir. Mereka harus selalu dijamin gizi dan pendidikannya supaya menjadi manusia produktif,” ujar Djarot.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang merancangkan program yang nantinya mampu menurunkan angka kemiskinan di DKI.

“Akan ada rapat koordinasi guna menyamakan persepsi, lalu dikoordinasikan dengan kegiatannya agar tepat sasaran,” katanya.

Djarot menjelaskan, yang akan menjadi tolak ukur keberhasilan ialah perkembangan di tahun berikutnya. “Ukurannya gampang, kita lihat tahun depan orang miskin di Jakarta naik atau turun? Pengemis, yang masuk Jakarta naik atau turun?,” kata Djarot.

Djarot tak menginginkan karena kebijakan pemerintah justru angka kemiskinan meningkat.

“Jangan justru karena kebijakan kita membentuk masyarakat yang suka mengemis,” tuturnya.

DKI Jakarta akan terus menggalakkan program pengentasan kemiskinan, diantaranya, imunisasi, BPJS kesehatan, subsidi transportasi, subsidi perumahan, subsidi modal usaha, pembangunan RPTRA, dan pemberian lokasi usaha. Seluruh kegiatan itu akan terus disinergikan dengan data kemiskinan yang telah dimiliki Pemprov DKI.

Jakarta sendiri, dikatakan oleh Djarot, memiliki tingkat kemiskinan paling rendah se-Indonesia, yakni di bawah 3,5 persen.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home