Loading...
BUDAYA
Penulis: Sotyati 12:13 WIB | Selasa, 20 Oktober 2015

Lomba Perancang Mode 2015 Siap Lahirkan Talenta Baru

Ilustrasi: acara puncak Lomba Perancang Mode, pengumuman pemenang, pemberian hadiah, dan bergambar bersama penggagas kegiatan yang telah menelurkan banyak perancang mode di Tanah Air itu, Pia Alisjahbana (tengah, berambut putih). (Foto: Dok Jakarta Fashion Week)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Femina kembali mencari talenta baru melalui Lomba Perancang Mode (LPM), yang tahun ini berlangsung untuk ke-27 kalinya.

Sepuluh finalis terpilih akan mendapatkan kesempatan memamerkan karya pada show khusus di Jakarta Fashion Week 2016. Peragaan final tersebut akan berlangsung pada Jumat, 30 Oktober 2015, pukul 18:30 di Fashion Tent, Senayan City, Jakarta. Pada kesempatan itu juga akan dipilih pemenang favorit pilihan publik melalui SMS dan like di media sosial.

Kesepuluh finalis tersebut ialah Ansy Savitri (27, Jakarta), Arlini Pramudya (27, Jakarta), Daisy Fabrina (27, Medan), Josephine Nyoman (21, Surabaya), Juliana Ng (26, Medan), Ninette Marasuchim (20, Semarang), Manda Talitha Selena (20, Bali), Melody Utomo Putri (21, Jakarta), Tri Setio Utomo Suharto (32, Jakarta), dan William Kurniawan (27, Jakarta).

Penilaian terhadap karya para finalis meliputi konsep desain, kreativitas, pengetahuan mode dan teknik pembuatan, daya pakai, daya jual, serta penampilan busana (dilihat dari hanger appeal dan penampilan saat diperagakan).

Juri LPM tahun ini terdiri atas desainer yang juga alumni LPM, seperti Musa Widyatmodjo dan Itang Yunasz. Selain itu, juga ada Petty S Fatimah (Pemimpin Redaksi dan CCO Femina), Ali Charisma (desainer dan Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia/APPMI), dan Tri Handoko (desainer dan Ketua Ikatan Perancang Mode Indonesia/IPMI).

Melalui tema “Style Expression”, peserta ditantang untuk menginterpretasi desain busana yang memberi ruang bagi wanita agar bebas berekspresi, apa pun warna kulit, bentuk tubuh, maupun gaya hidupnya. “It’s fashion for all”, seperti ditulis di siaran pers. Para peserta juga ditantang untuk memasukkan desain modest wear ke dalam koleksi ini.

Tahun ini panitia LPM menerima 270 sketsa peserta, yang mayoritas merupakan siswa sekolah mode dari seluruh Indonesia. Sebagian di antara mereka pernah dan sedang belajar di sekolah mode Jakarta, Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, dan Australia.

Mewarnai Industri Mode Indonesia

LPM diadakan oleh Femina Group mulai tahun 1979, sebagai wadah pencarian bakat cemerlang perancang mode. Para alumni yang jumlahnya ratusan menjadi nama-nama populer yang mewarnai industri mode Indonesia. Tidak sedikit dari mereka yang menjadi style maker andal dan diperhitungkan.

Begitu banyak fashion designer ternama Tanah Air yang mengawali karier dari ajang LPM. Di antaranya, Samuel Wattimena, Carmanita, Chossy Latu, Edward Hutabarat, Itang Yunasz, Musa Widyatmodjo, Albert Januar, Billy Tjong, Hian Tjen, Lulu Lutfi Labibi, Cynthia Tan, Imelda Kartini, Sally Koeswanto, Jeffry Tan, dan juga Tex Saverio.

LPM diadakan pertama kali pada tahun 1979, dan Samuel Wattimena keluar sebagai pemenang pertama. Diadakan setahun sekali hingga tahun 1997, LPM sempat berhenti dan kembali diadakan tahun 2003 menjadi event dua tahunan.

Mulai tahun 2008, LPM diadakan bergantian dengan Lomba Perancang Aksesori. Lomba ini bertujuan mencari bakat-bakat baru dalam bidang desain mode Indonesia secara berkesinambungan melalui berbagai program setelah lomba ini selesai, seperti Jakarta Fashion Week, LPM Entrepreneur Award, dan publikasi di berbagai media massa. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home