Loading...
BUDAYA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 16:01 WIB | Minggu, 18 Oktober 2015

Menanti Arah, Glenn Kutip Matius 6:10

Penyanyi solo Glenn Fredly menangis di tengah lagu Kasih Putih. (Foto: Diah A.R)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Penyanyi solo Glenn Fredly mencurahkan isi hatinya di tengah kondisi bangsa Indonesia yang saat ini sedang tak karuan melalui konser tunggalnya, bertajuk “Menanti Arah”, yang dikemas secara apik di Istora Senayan Jakarta, pada Sabtu (17/10) malam.

Dalam konsernya tersebut, Glenn mengajak penonton untuk merenungkan apa yang sebenarnya terjadi di negeri ini. Mulai dari pembakaran hutan, pembakaran tempat ibadah, korupsi, dan hukum yang sarat ketidakadilan.

“Kekayaan alam yang diperkosa habis, pembakaran tempat ibadah, korupsi yang dihalalkan, hukum yang menginjak-injak rasa keadilan. Apakah kita menantikan arah yang sama? Bapa, jadilah kehendakMu di bumi seperti di surga,” begitu  penggalan puisi yang dibawakan Glenn seraya mengutip ayat Alkitab yang menjadi keyakinannya, yaitu Matius 6:10 di awal lagu Menanti Arah.

Puisi tersebut tersaji secara dramatis dengan dukungan dari layar visual LED bernuansa warna merah yang memperlihatkan beberapa cuplikan berita terkait isu-isu sosial. Kemudian, sekitar 30 orang yang tergabung dalam paduan suara Glorify The Lord Ensemble muncul dengan gerakan teatrikal dan mengelilingi panggung yang berbentuk lingkaran 360 derajat tersebut.

Doa untuk Kalimantan dan Aceh

Glenn menutup konser tersebut dengan lagu Kasih Putih yang dia persembahkan untuk orang-orang yang mencintai perdamaian. Dia kemudian menginstruksikan agar lampu dimatikan dan meminta penonton untuk menyalakan semua ponsel mereka. Namun, ketika hendak mencapai reffrein, Glenn menunduk dan terisak.

“Konser ini adalah simbol kita mendoakan buat orang-orang di Kalimantan yang tidak bisa menghirup udara bersih dan saya berdoa untuk kita semua di sini supaya bisa jadi harapan buat semua orang,” kata Glenn dengan suara parau.

“Saya nggak peduli apa agama dan keyakinan kalian. Saya hanya percaya bahwa cinta adalah milik semua orang yang harus dibagi. Kasih harus dibagi.”

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home