Loading...
INDONESIA
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 16:25 WIB | Kamis, 11 Agustus 2016

Masih Tunggu Dukungan PDIP, Ahok: Saya Pemain Injury Time

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (Foto: Dok. satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Belum juga digandeng partai politik (Parpol) pemilik kursi terbanyak di DPRD DKI Jakarta, PDIP, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), tetap optimis meski ada kemungkinan akan digandeng di detik-detik terakhir menjelang waktu pendaftaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

“Kan saya ini memang pemain ‘injury time’. Dulu ketika tahun 2012 Ketua Umum PDIP, Megawati, mengutus saya dengan Pak Jokowi saja semua orang tidak pernah berpikir seperti itu,” kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, hari Kamis (11/8).

Ahok meyakini bahwa ketika nanti PDIP mau mendukungnya, maka tiga partai pendukungnya, yakni Partai Hanura, Nasdem, dan Golkar, akan tetap setia.

“Oh, pasti dong. Tiga parpol kan komunikasi terus dengan PDIP. Tiga parpol ini tahu betul bahwa saya ini sama PDIP dekat banget. Mereka tahu banget,” katanya.

Ahok tidak menutup diri untuk bisa menerima dukungan dari partai manapun, termasuk PDIP, meskipun ia secara terang-terangan menyatakan kepada Megawati bahwa dirinya tidak akan mau lagi menjadi kader dari partai politik. “Ya saya kan selalu terbuka kapan pun diusung PDIP. Bu Mega sudah tahu kalau saya sudah tidak mau masuk partai lagi.”

Sebelumnya, disebutkan oleh Wakil Sekertaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ahmad Basarah, hari Kamis (21/7), di Jakarta, PDIP memiliki tiga simulasi dalam pilkada yang menandakan tidak akan ada dukungan PDIP kepada Ahok.

“PDIP mendukung calon gubernur dan wakil gubernur internal PDIP; mendukung calon gubernur dari internal PDIP dan calon wakil gubernur dari eksternal PDIP; dan mendukung calon gubernur dari eksternal PDIP dan wakil dari internal PDIP,” kata Basara.

Basarah menegaskan bahwa tidak akan mendukung Ahok karena tidak tercantum dalam simulasi partai PDIP tersebut. “Yang tidak ada dalam simulasi adalah kami mendukung calon perseorangan,” ujar Basara.

Berbeda dengan pendapat Wakil Gubernur DKI Jakarta sekaligus Ketua DPP PDIP bidang Kaderisasi, Organisasi, dan Keanggotaan, Djarot Saiful Hidayat, PDIP dikatakan bukan berarti tak akan memberikan dukungan kepada Ahok. Ia meluruskan apa yang sedang terjadi dalam tubuh PDIP saat ini bukan terjadi kubu-kubu dukungan, tetapi hanya terdapat banyak pandangan.

"Tidak ada kubu-kubu dukungan di PDIP, hanya menyampaikan aspirasi dari berbagai sudut pandang. Pada akhirnya juga akan dikerucutkan," ujar Djarot.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home