Loading...
SAINS
Penulis: Endang Saputra 07:44 WIB | Senin, 14 Desember 2015

Menag Ingin Pendidikan Islam Jadi Inspirasi Peradaban Dunia

Menag Lukman Hakim Saifuddin memberikan sambutan pada ajang Apresiasi Pendidikan Islam (API) Tahun 2015 di Jakarta, hari Jumat (11/12). (Foto: kemenag.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ingin lembaga pendidikan Islam, baik madrasah, pesantren, maupun perguruan tinggi, dapat menjadi sumber kekuatan Indonesia dalam membangun peradaban bangsa.

Menurutnya, cita-cita yang tinggi merupakan keniscayaan dalam pengelolaan pendidikan. Karena itu, idealisme harus selalu tumbuh, hidup, dan berkembang.

“Saya memimpikan madrasah, pesantren, kampus-kampus pendidikan agama dan keagamaan, makin besar dan berkontribusi bagi terwujudnya konstruksi peradaban nusantara yang membanggakan di kawasan Asia, serta dapat menjadi inspirasi bagi peradaban dunia,” kata Menag saat memberikan sambutan pada ajang Apresiasi Pendidikan Islam (API) Tahun 2015 di Jakarta, hari Jumat (11/12).

Menag mengatakan, upaya mengembangkan dan memajukan pendidikan Islam terus dilakukan Kementerian Agama. Dalam pendidikan dasar dan menengah, misalnya, Kementerian Agama telah berhasil membangun program pendidikan dasar untuk semua, membangun program pendidikan menengah universal, dan melaksanakan pendidikan persiapan kerja. Selain itu, kementerian yang bermotto "Ikhlas Beramal"  ini juga berhasil mengkonsolidasikan strategi pembiayaan pendidikan yang berkeadilan, mengembangkan kurikulum 2013 dan ujian nasionalnya, menyukseskan sertifikasi tenaga pendidik sejak 2007, serta membangun pendidikan global.

“Semua upaya diarahkan menyiapkan generasi penerus bangsa agar andal dalam menghadapi tantangan regional dan global yang sangat kompetitif,” kata dia.

Menag mengajak insan pendidikan Islam untuk lebih fokus dalam pembangunan bidang pendidikan. Carannya, lanjut Menag, dengan memantapkan road-map pengembangan pendidikan Islam secara menyeluruh yang dapat mengantarkan pada masa depan umat beragama yang berkualitas, rukun, harmonis dan toleran, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknokogi.

“Saya berharap, bangkitnya peradaban nusantara tidak sekadar wacana, tetapi mari lahirkan suatu peradaban yang menggambarkan keagungan agama, keluhuran budaya, kemegahan karya-karya inovatif anak bangsa,” kata Menag.

Praktik pendidikan ke depan, lanjut Menag, harus mampu mengolah raga, mengolah rasa dan pikir seseorang secara optimal. Dengan demikian, fitrah peserta didik dapat berkembang menuju kesempurnaanya. Sejalan dengan itu, Menag berharap ragam kecerdasan peserta didik mendapat ruang pengembangan yang luas di lembaga pendidikan. “Sehingga siswa, santri, dan mahasiswa pada seluruh institusi pendidikan Islam di masa depan akan menjadi anak Indonesia yang cerdas, kreatif, dan berkarakter dalam koridor jatidiri bangsa yang religius,” kata dia.

Hadir dalam kesempatan ini, Sekjen Kementerian Agama Nur Syam, Dirjen Pendidikan Islam Kamarudin Amin, dan pejabat eselon II pusat dan daerah. Hadir juga siswa, santri, mahasiswa, guru, dosen, ustaz dan pengasuh pesantren, serta kepala daerah penerima penghargaan API 2015. Mereka adalah orang-orang yang telah menunjukkan karya, prestasi, dedikasi, dan kepedulian bagi pengembangan dan kemajuan pendidikan Islam. (kemenag.go.id)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home