Loading...
HAM
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 07:18 WIB | Rabu, 03 Juli 2013

Menag: Relokasi Warga Syiah Sampang Keluar Madura Karena Ada Pernyataan Ulama

Aksi warga Syiah Sampang di depan Istana Negara, Selasa (27/6) dan menuntut Presiden mengembalikan mereka ke kampung halamannya. (Foto: Elvis Sendouw)

SAMPANG, SATUHARAPAN.COM - Menteri Agama, Suryadharma Ali, menyatakan menerima pernyataan dari kaum ulama dan masyarakat Madura yang berisi keinginan mereka agar warga Syiah Sampang pengikut Tajul Muluk direlokasi ke luar Madura. Menag mengaku merelokasi pengungsi Syiah Sampang ke Sidoarjo dan telah bertemu berbagai pihak guna menyamakan persepsi.

Sesuai laporan laman Kementerian Agama, Menag menerima pernyataan dari kaum ulama dan masyarakat Madura supaya merelokasi warga Syiah Sampang, saat menyerahkan bantuan percepatan pembangunan wilayah Madura di Pondok Pesantren Darul Ulum, Gersempal, Omben, Sampang, Selasa (2/7).

“Pemerintah bersepakat melihat kasus di Sampang ini bukan semata konflik mahzab, tapi kami melihat persoalan lain seperti problem ekonomi, pernikahan, infrastruktur, dan seluruh aspek sosial lainnya,” papar Menag.

Surat pernyatan itu ditandatangani pengasuh Ponpes Darul Ulum, Omben, Sampang KH Syafiuddin Abdul Wahid, pengasuh Ponpes Al-Hikam, Burneh, Bangkalan KH Nuruddin A Rahman, pengasuh Ponpes Al Mujtama, Pamekasan KH Abdul Ghofar, dan Ketua Komisi B DPRD Sumenep, KH M Unais Ali Hisyam.

Pada intinya surat pernyataan itu menyebutkan bahwa kaum ulama dan masyarakat Madura menolak pengembalian pengikut Tajul Muluk ke Madura demi menjaga kondusifitas masyarakat, kecuali mereka menyatakan kembali ke ajaran semula, yakni Islam ahlussunah wal jamaah.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home