Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 16:43 WIB | Senin, 07 September 2015

MKD Proses Novanto dan Fadli Tanpa Aduan

Anggota MKD DPR RI, Sarifuddin Sudding. (Foto: Dok. satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI akan memproses masalah kehadiran  Ketua DPR RI, Setya Novanto, dan Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, dalam konferensi pers kandidat presiden Amerika Serikat 2016 dari Partai Republik, Donald Trump, tanpa pengaduan.

“Kita sudah putuskan, ini akan diproses tanpa pengaduan,” kata anggota MKD DPR RI dari Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Sarifuddin Sudding, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (7/9).

Menurut dia, hal tersebut dilakukan karena permasalahan kehadiran Novanto dan Fadli dalam  pers kandidat presiden Amerika Serikat 2016 dari Partai Republik, Donald Trump, telah mendapatkan perhatian publik secara masif.

“Dalam kode etik, ketika suatu masalah merndapatkan perhatian publik secara masif, maka MKD harus memproses itu,” ucap Sudding.

PDIP Mengadu ke MKD

Polemik kemunculan Novanto dan Fadli dalam dalam konferensi pers kandidat presiden Amerika Serikat 2016 dari Partai Republik, Donald Trump, semakin memanas di Gedung Parlemen Senayan. Empat politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan bersama anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Imanulhaq, anggota Fraksi Partai Hanura, Inas Nasrullah, serta Wakil Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Amir Uskara, melaporkan kedua sosok pemimpin DPR RI itu ke MKD DPR RI, hari Senin (7/9) siang.

Menurut salah satu anggota Fraksi PDI Perjuangan, Charles Honoris, pihaknya ingin mengusut dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan Novanto dan Fadli  yang muncul dalam konferensi pers Donald Trump. "Kami harap MKD membuktikan ada pelanggaran etika‎," kata dia.

Soal sanksi, Charles melanjutkan, pihaknya menyerahkan kepada MKD DPR RI. Dia mengaku hanya meyakini Novanto dan Fadli telah melakukan pelanggaran kode etik. "Biar MKD yang menentukan, kami hanya ingin supaya di masa mendatang pejabat negara tidak lagi melakukan hal seperti ini," ucap Charles.

Penghuni Komisi I DPR RI itu pun meminta Novanto dan Fadli berhenti sementara dari posisi pemimpin DPR RI. Selain itu, Novanto dan Fadli juga diminta untuk minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia. Sebab, kemunculan Setya dan Fadli di acara Donald Trump telah mencoreng ‎harkat dan martabat bangsa.

"Saya harap ada proses minta maaf. Saya yakin pihak Indonesia banyak yang merasa malu melihat kehadiran itu," ‎tutur Charles.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home