Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 18:43 WIB | Jumat, 11 Juli 2014

Muslim dan Yahudi AS Buka Puasa Bersama

David Mattis, seorang Yahudi memeluk sahabatnya Sumaya Abubaker yang Muslim dalam acara buka puasa bersama. (Foto: RSN)

KALIFORNIA, SATUHARAPAN.COM – Warga Muslim dan yahudi di Amerika Serikat menyelenggarakan acara berbuka puasa bersama dan membangun persahabatan di antara mereka.

Acara seperti itu  antara Muslim dan Yahudi bermunculan di seluruh AS, menyatukan puluhan, bahkan ratusan orang untuk makan bersama pada buka puasa di bulan Ramadhan dan menjadikan kesempatan untuk menempa persahabatan antar agama.

pada Ramadan tahun ini, seperti warga Yahudi dan Muslim di Gaza dan Israel saling menyerang dengan roket, namun di sana dalam acara makan bersama menegaskan secara signifikan sebagai cara untuk menunjukkan bahwa Yahudi dan Muslim memiliki banyak kesamaan, dan dapat menikmati makanan satu sama lain dan persahabatan.

Di Los Angeles, pada hari Kamis (10/7), acara buka puasa  bersama merupakan pertemuan terbesar antara Muslim dan Yahudi di kota itu. Acara disponsori oleh Newground, sebuah organisasi yang bekerja untuk hubungan Muslim-Yahudi. Kelompok ini dibentuk untuk membangun hubungan yang kuat bahwa kedua kelompok dapat berguna pada kondisi sangat sulit, kata Rabbi Sarah Bassin, mantan direktur eksekutif Newground.

"Ya, kita berada dalam serangan kekerasan yang mengerikan dan kedua masyarakat kita menderita," kata Bassin. "Itu akan diakui pada acara berbuka puasa."

Pada pekan depan "Iftar akan dilakukan di Sinagoge" di Chicago pada jamaah Sinai. "Kami akan mencoba untuk mencari tahu bagaimana kita dapat menangani tragedi di luar negeri dan bergerak maju," kata Husna Ghani, konsultan manajemen di Dewan Organisasi Muslim wilayah Chicago dan sekitarnya.

"Itulah intinya. Mungkin akan ada banyak doa," kata dia menambahkan.  Hampir 900 Muslim dan Yahudi menghadiri acara yang sama di Chicago pada tahun 2012.

Memecah Kebekuan

Warga Muslim memiliki kebiasaan mengundang keluarga dan teman untuk berbagi makan malam, bahkan kadang-kadang mengajak orang dari jalanan. Undangan itu telah menjadi penting dalam kehidupan Muslim Amerika.

Mantan Presiden AS, George W. Bush mengadakan buka puasa Ramadhan pertama di Gedung Putih pada tahun 2001. Sebelum itu, Bill dan Hillary Clinton menjadi tuan rumah perayaan Idul Fitri. Presiden Barack Obama menyelenggarakan acara buka puasa bersama setiap tahun di kantor.

Pada iftar Muslim-Yahudi, ada perhatian khusus untuk makanan. Di Los Angeles, makanan yang disajikan halal, sesuai dengan hukum Muslim dan Yahudi, yang sering memiliki kesamaan. Mereka bahkan menghormati Muslim dengan tidak menyajikan minuman beralkohol.

Beberapa acara iftar antar agama itu diselenggarakan di masjid atau lembaga Muslim. Pada hari Minggu (13/7), misalnya, akan diselenggarakan di Institut Studi Islam dan Turki di Cary. Kegiatan lainnya akan berlangsung di rumah ibadat.

Iftar yang diselenggarakan Newground itu di Avenue Wilshire, yang akan dihadiri  lebih dari 230 orang, dan dengan sengaja diadakan di sebuah sinagoga, kata Bassin.

"Orang-orang Yahudi merasa nyaman pergi ke sebuah lembaga Yahudi dan Muslim, dan  mereka akan buka puasa bersama," kata dia. "Ini menempatkan semua orang sama-sama masuk dan keluar dari zona mereka yang nyaman."

"Ini biasanya gabungan yang sangat baik, hamper sama yang hadir anatara Muslim dan Yahudi," kata Aziza Hasan, seorang Muslim dan direktur eksekutif sementara Newground.

Pada acara iftar mereka juga diminta untuk tidak duduk hanya dengan mereka yang seagama. Melainkan berbaur dalam kelompok yang mencakup baik Muslim dan Yahudi, kata Bassin. Hal itu untuk memecahkan kebekuan dalam relasi pada acara tersebut. Sebagai contoh, dia mengatakan mereka berdiskusi tentang "Apa hubungan Anda dengan puasa," yang merupakan praktik keagamaan baik pada Muslim maupun Yahudi. (RSN)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home