Loading...
BUDAYA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 06:58 WIB | Senin, 22 Februari 2016

Naga Doreng Merajai Piala Raja

Jogja Dragon Festival 2016 diselenggarakan di Alun-alun Utara Yogyakarta
Naga Doreng Merajai Piala Raja
Sri Sultan Hamengku Buwana X menyerahkan piala bergilir Piala Raja kepada penampil terbaik Jogja Dragon Festival V dari Naga Doreng dari Arhanudse 15 Kodam IV Diponegoro (Semarang), Minggu (21/2). (Foto-foto: Moh. Jauhar al-Hakimi)
Naga Doreng Merajai Piala Raja
Penampilan Naga Doreng dari Arhanudse 15 Kodam IV Diponegoro Semarang pada Jogja Dragon Festival V 2016.

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Setelah empat kali penyelenggaraan sebelumnya dilaksanakan di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Jogja Dragon Festival (JDF) V 2016 yang berlangsung pada Minggu (21/2) dengan mengambil rute kirab sepanjang jalan Malioboro mementaskan kebolehannya di depan panggung utama di Alun-alun Utara Yogyakarta. Jogja Dragon Festival V merupakan rangkaian acara Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) 2016. Pemindahan lokasi tersebut untuk mengakomodasi jumlah pengunjung yang semakin meningkat dalam setiap penyelenggaraan JDF.

Lima belas grup naga (liong) dari berbagai daerah turut berkompetisi memperebutkan piala bergilir Piala Raja. Tri Kirana Muslidatun, ketua umum PBTY dalam sambutannya mengatakan bahwa selain dimeriahkan oleh grup naga dari luar daerah Yogyakarta, khusus untuk peserta dari wilayah Yogyakarta merupakan persiapan tim liong-barongsai dalam PON mendatang, dimana selain Wushu, DIY juga mengirimkan atlit liong-barongsai.

Dalam format penyelenggaraan yang baru, peserta mempertontonkan kebolehannya di atas panggung berukuran 30 x 30 m2. Musik pengiringnya pun cukup beragam. Jika sebelumnya hanya diiringi musik perkusi yang dimainkan langsung, pada JDF V musik pengiringnya diputar dalam bentuk  rekaman. Kreativitas pun banyak bermunculan, semisal grup Naga Tri Pusaka dari Solo yang diiringi dengan remix musik rock dilanjutkan dengan lagu Cublak-cublak Suweng (dolanan anak Jawa) serta lagu Sambalado (dangdut).

Naga Selatan dari Yogyakarta menampilkan kreativitasnya dalam seragam yang dikenakan dengan nuansa bali serta pembukaan penampilan dengan modifikasi Tari Kecak dan iringan musik Bali yang dinamis. Grup Naga Ladies How Hap Wie yang beranggotakan keseluruhan perempuan diiringi instrumen Tiongkok dalam genre kontemporer, sementara Naga Birawa dari Yogyakarta secara berani memainkan naganya dalam iringan gamelan kontemporer dilanjutkan dengan musik pengiring tarian Sintren.

Di sela-sela lomba, JDF V dimeriahkan oleh drumband Genderang Lokananta dari Akmil Magelang, marching band dari Akademi Angkatan Udara Yogyakarta, serta Naga Batik sepanjang 159,5 meter yang hingga saat ini menjadi rekor MURI sebagai naga terpanjang yang dimainkan oleh 250 orang tim Lanud Adi Sucipto.

Dalam JDF V yang memperebutkan total hadiah Rp. 40 juta, Naga Doreng dari Arhanudse 15 Kodam IV Diponegoro untuk keempat kalinya berturut-turut menyabet juara pertama menyisihkan empat belas grup naga lainnya. Jika sebelumnya Naga Doreng hanya diundang sebagai peserta kehormatan, dengan pertimbangan meningkatkan persaingan akhirnya Naga Doreng diundang sebagai peserta.

Hasil selengkapnya Jogja Dragon Festival V Piala Raja, penampil terbaik Naga Doreng dari Arhanudse 15 Kodam IV Diponegoro (Semarang), berturut-turut gru Naga Tri Pusaka (Solo/terbaik II), grup Naga Singa Mataram (Yogyakarta/terbaik III), grup Naga Makin (Solo/harapan I), grup Naga Panbers (Yogyakarta/harapan II), dan grup Naga Selatan (Yogyakarta/harapan III).

JDF V secara resmi ditutup oleh Sri Sultan Hamengku Buwana X setelah menyerahkan piala bergilir Piala Raja kepada tim Naga Doreng dari Arhanudse 15 Kodam IV Diponegoro.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home