Loading...
INSPIRASI
Penulis: Obrin Sualang 01:00 WIB | Rabu, 07 September 2016

Ngomong Langsung Aja!

Pilihannya ada pada kita!
Mengapa harus menggunakan media? (foto: gratisography.com)

SATUHARAPAN.COM – Kadang kala saya terkesima saat sesekali iseng melihat profile picture para sahabat di media sosial.  Ini mungkin cara yang tidak efektif saat menggunakan waktu senggang.   Dari semua kontak, dengan cepat saya bisa menyebut siapa yang paling sering  membarui status.  Keisengan pun suatu kali berlanjut karena rasa gemas dan spontan mengirim pesan kepada seorang kawan.  Pasalnya hampir semua statusnya mencantumkan ungkapan perasaan alias baper dalam bahasa gaul.  Sesekali dia memuat pernyataan optimis tentang keteguhan hatinya menghadapi tantangan hidup.  Namun, kebanyakan yang saya temui justru lebih banyak ungkapan pesimis dan keluhan kepada seseorang, bahkan kepada Sang Pencipta.  Mungkin ini yang membuat saya gemas.

Saya mencoba prihatin dengan kegalauan hati kawan saya itu.  Saya mencoba memahami apa yang dia rasakan.  Saya mengusulkan dia untuk lebih banyak mencantumkan pesan positif dan optimis di status medsos-nya.  Sekalipun hidup penuh tantangan, sebisa mungkin cobalah untuk menebarkan semangat untuk berjuang.  Awalnya saya khawatir dia akan tersinggung.  Ternyata respons sebaliknya, ini sungguh melegakan saya.  Dia menyetujui usulan saya sambil berterima kasih. 

Sebelumnya saya menduga  bahwa pesan galaunya sebetulnya ditujukan kepada seseorang. Dia mungkin seorang yang introvert yang tidak mudah berterus-terang menyampaikan isi hati kepada seseorang secara langsung.  Ini pun juga melegakan saya karena tebakan saya benar dan dia pun mengakuinya. 

Anda mungkin juga punya hobi iseng seperti  saya yang kurang baik, suka melihat  profil status orang lain di media sosial alias kepo dalam bahasa anak muda.  Tetapi sejujurnya, beberapa status orang kadang membuat saya terinspirasi.  Artinya, setiap pesan yang kita pasang di media sosial ternyata memengaruhi banyak orang. 

Pilihannya ada di kita.  Apakah kita mau menjadikan dunia lebih baik?  Apakah kita mau berbagi semangat hidup yang optimis dan pantang menyerah?  Atau sebaliknya kita hanya curhat tentang kagalauan kita.  Yang terkahir ini pasti bukan menyemangati, sebaliknya malah membuat orang lain ikut merasa suram.  Atau malah membuat orang menjadi gemas dengan Anda, seperti yang saya alami. 

Mencurahkan isi hati tentu boleh-boleh saja.  Tetapi, mbok itu disampaikan melalui media yang tepat.  Kalau kita tidak setuju dengan sikap seseorang, tidak salah kalau langsung disampaikan kepada yang bersangkutan, tentu dengan bahasa yang santun.  Bisa juga cari waktu bertemu dan langsung saja ngomong (straight talk) untuk memulihkan relasi. 

Memang, harus saya akui itu bukan hal mudah. Tetapi, akhirnya saya mulai bisa karena belajar.  Bagaimanapun, tempat saya bekerja mewajibkan setiap karyawannya mempraktikkan sikap keterbukaan (openess).  Kalau ada ganjalan di hati, ngomong langsung aja! Kalau masih tidak berani langsung ke orangnya, mungkin akan melegakan hati kalau disampaikan dahulu dalam doa.   

Namun, demikian tetap saja: straight talk!

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home