Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 10:41 WIB | Jumat, 19 Juni 2015

Obama Sampaikan Duka Penembakan di Gereja Kulit Hitam

Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Wakil Presiden Joe Biden berbicara soal insiden penembakan yang menewaskan sembilan orang di sebuah gereja bersejarah tempat orang kulit hitam beribadah di Charleston, South Carolina, dari Brady Press Briefing Room Gedung Putih di Washington, DC, pada 18 Juni 2015. (Foto: AFP)

WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM - Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyampaikan rasa duka cita atas insiden penembakan di sebuah gereja milik komunitas kulit hitam, Emanuel African Methodist Episcopal Church di Charleston, Carolina Selatan pada Rabu (17/6) malam.

Menurut keterangan polisi federal, aksi penyerangan telah menyebabkan sembilan orang meninggal termasuk pendeta.

Pelaku penyerangan, Dylann Roof, pria berusia 21 tahun dari Lexington, Carolina Selatan, telah ditangkap hari Kamis (18/6) setelah sempat belasan jam buron. Dia ditangkap saat berhenti di lampu merah di Shelby, Carolina Utara atau sekitar empat jam dari lokasi penembakan.

“Berbicara bersama Wakil Presiden Joe Biden, Wali Kota Joe Riley dan pemimpin lainnya dari Charleston, kami mengungkapkan duka yang mendalam atas pembunuhan yang tidak masuk akal yang terjadi tadi malam,” kata Obama seperti dikutip situs resmi Gedung Putih, Kamis (18/6).

“Setiap kematian semacam ini adalah tragedi. Setiap penembakan yang melibatkan beberapa korban adalah tragedi. Ada sesuatu yang sangat memilukan tentang kematian terjadi di tempat di mana kita mencari penghiburan dan perdamaian, di tempat ibadah.”

"Emanuel African Methodist Episcopal Church pada kenyataannya lebih dari sebuah gereja. Ini adalah tempat ibadah yang didirikan oleh warga Amerika (keturunan) Afrika mencari kebebasan. Ini adalah gereja yang pernah runtuh dibakar karena jemaat berupaya mengakhiri perbudakan. Ini adalah tempat suci dalam sejarah Charleston dan dalam sejarah Amerika," kata Obama.

Gereja Emanuel dibangun pada 1791, menjadi gereja tertua milik persekutuan gereja Afrika Methodist Episcopal (AME) di AS selatan. Ketika memperjuangkan hak-hak sipil, Martin Luther King Jr berpidato di gereja ini pada April 1962.

Dylann Roof dilaporkan ikut pelajaran pemahaman Alkitab hingga satu jam penuh lalu membuka tembakan ke arah kelompoknya itu. Enam perempuan dan tiga laki-laki, termasuk pendeta gereja, Clementa Pinckney, meninggal dalam aksi penembakan itu. (whitehouse.gov/bbc.com)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home