Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 06:46 WIB | Kamis, 17 November 2016

Panglima TNI: Bhinneka Tunggal Ika Center of Gravity Pemersatu Bangsa

Panglima TNI Gatot Nurmantyo di hadapan 350 mahasiswa/mahasiswi Universitas Indonesia dan beberapa perwakilan dari universitas swasta di Jakarta, saat menyampaikan kuliah umum dengan tema “Mari Teladani Semangat Juang Pahlawan Kemerdekaan Menuju Indonesia Jaya”, di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, hari Rabu (16/11). (Foto: Puspen TNI)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Bangsa Indonesia memiliki beragam bahasa daerah, suku, dan agama, namun semuanya tidak bisa dipecah-belah karena bangsa Indonesia memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang merupakan Center of Gravity sebagai pemersatu bangsa.

Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengemukakan hal itu di hadapan 350 mahasiswa/mahasiswi Universitas Indonesia dan beberapa perwakilan dari universitas swasta di Jakarta, saat menyampaikan kuliah umum dengan tema “Mari Teladani Semangat Juang Pahlawan Kemerdekaan Menuju Indonesia Jaya”, bertempat di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, hari Rabu (16/11).

“Burung garuda sebagai lambang negara yang mencengkram keras tulisan Bhinneka Tunggal Ika menunjukkan semangat kebangsaan, walaupun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan yang harus kita pertahankan,” kata dia.

Dalam kuliah umum itu, Panglima TNI juga menyampaikan bangsa Indonesia tidak dapat dirusak dari luar dan bila itu terjadi pasti rakyat akan bersatu, karena rakyat Indonesia memiliki karakter gen ksatria yang sangat militan dalam mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sejarah telah membuktikan bahwa Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit yang begitu besar dan menguasai wilayah yang sangat luas hingga ke Selat Malaka dapat punah, karena rongrongan dari dalam. 

“Berangkat dari sejarah tersebut, pemuda Indonesia harus bersatu dan tetap mempertahankan NKRI sampai kapan pun,” kata dia.

Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan, bangsa Indonesia dapat merdeka karena pemudanya bersatu, bahu-membahu dan meninggalkan segala ego serta bergotong-royong bersama seluruh lapisan masyarakat untuk berjuang meraih kemerdekaan Indonesia dengan semboyan merdeka atau mati.

“Tujuh belas tahun setelah lahirnya Sumpah Pemuda 1928, bangsa Indonesia dengan menggunakan senjata apa adanya, dilandasi semangat kemerdekaan, berhasil mengusir Belanda dari bumi Indonesia,” kata dia.

Mengakhiri kuliah umum, Panglima TNI mengingatkan kembali tentang ancaman nyata yang dihadapi bangsa Indonesia, yaitu proxy war yang dilakukan oleh negara-negara lain yang menginginkan kekayaan alam Indonesia, sehingga perlu diwaspadai.

“Indonesia sebagai negara ekuator yang sangat kaya akan sumber daya alam adalah warning yang perlu diwaspadai dan menjadi kekhawatiran bangsa Indonesia di masa yang akan datang,” kata dia.

Turut hadir pada acara tersebut, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono SIP, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto SSos, Aspers Panglima TNI Marsda TNI Bambang Samoedro, Danpom TNI Mayjen TNI Dodik Wijanarko, Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto SSos MSi, dan Wakil Rektor Universitas Indonesia Prof Dr Bambang Wibawarta SS MA, serta warga kampus Universitas Indonesia. (PR)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home