Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 13:18 WIB | Minggu, 07 Agustus 2016

Partai Politik, Cara Tuhan Ingatkan Ahok Agar Rendah Hati

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (tengah), perwakilan partai politik Nasdem, Hanura, dan Golkar, serta perwakilan dari Teman Ahok berfoto bersama saat Halal Bihalal di Markas Teman Ahok, Pejaten, Jakarta, Rabu (27/7). Gubernur yang akrab disapa Ahok itu memutuskan maju sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017 melalui jalur partai politik. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa dipanggil Ahok dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta mendatang memilih jalur partai politik (parpol) karena bagi dia jalur tersebut merupakan cara Tuhan mengingatkan dia untuk rendah hati.

“Kalau saya pakai jalur independen, akan terjadi perseteruan antarparpol, parpol-parpol lain akan menyalahkan parpol-parpol yang mendukung saya. Tuhan juga ingatkan saya untuk humble, rendah hati,” kata Ahok saat menjawab pertanyaan dalam Seminar Politik Reformed Center For Religion and Society, di Gereja Reformed Injili Indonesia, Jakarta, hari Sabtu (6/8).

Ahok menyatakan demikian saat mendapat pertanyaan mengapa mantan Bupati Belitung Timur tersebut lebih memilih jalur parpol daripada jalur independen. Pertanyaan tersebut datang dari salah satu peserta seminar yang mengirimkan pertanyaan dengan menggunakan pesan pendek (short message service).  

Dia mengatakan saat ini kembali menggunakan partai politik merupakan instrumen yang tepat bagi dia, karena partai politik sudah mau mendukung dia. “Dengan memakai jalur parpol, saya justru jadi juru damai,” kata dia.

Dia berandai-andai apabila hingga hari pemungutan suara berlangsung dia masih maju sebagai calon independen, maka posisi mantan politikus Partai Golkar tersebut akan jauh lebih diunggulkan dari kandidat lain.

”Tetapi sekarang, jika saya maju dengan jalur parpol, maka posisi saya sama dengan calon dari parpol lain, seimbang,” dia menambahkan.

Jalur partai politik, bagi Ahok, merupakan salah satu cara yang digunakan Tuhan mengingatkan agar laki-laki kelahiran 1966 tersebut tidak mengandalkan kemampuan diri sendiri.  “Sekarang saya tidak peduli orang mau bilang saya inkonsisten dan lain sebagainya, yang saya percaya tujuan saya sesuai dengan iman kristen saya,” kata dia.

Ahok mengaku sudah bertemu dengan  Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mengkomunikasikan idenya kembali menggunakan jalur partai politik.

Saat bertemu dengan Presiden Jokowi, Ahok seperti mendapat teguran tentang resiko maju sebagai calon independen. Ahok menirukan nasihat dari Jokowi yang mengatakan Ahok harus berpikir ulang. Menurut Ahok, istri Jokowi, Iriana Widodo, dulu sempat mengalami depresi selama empat bulan saat Jokowi memutuskan ikut dalam Pemilihan Presiden pada 2014 lalu.

“Saya mengatakan ke Pak Jokowi, istri dan saya percaya pak, kalau tidak terpilih, ya berarti ini adalah final tugas pelayanan kita untuk masyarakat, kami berhenti dengan terhormat,” dia menambahkan.

Mendengar nasihat dari orang nomor satu di Indonesia tersebut, Ahok bergumul dalam hati karena dulu dia sempat membangga-banggakan akan maju pemilihan gubernur periode mendatang dengan jalur independen, namun kini dia mendapat dorongan untuk kembali ke jalur partai politik.

Lewat pergumulan dengan Tuhan Yesus, Ahok teringat perikop dari Yesaya 60 ayat 1-4 yang intinya kebangkitan dan optimisme berangkat dari rasa percaya dan berserah penuh kepada Yesus Kristus.

Suami Veronica Tan itu menjelaskan berdasar dari perikop dari Yesaya tersebut, dia makin yakin dengan jalur partai politik walau dia mengibaratkan mengganti pilihannya dari jalur independen ke partai politik sama dengan beras yang ditukar dengan ubi.

Ahok mengingat pilihan Yesus Kristus tidak pernah salah untuk dia, karena menurut dia, Yesus Kristus memberikan jawaban untuk kegalauan hatinya dari Yesaya 60:17-22 tentang Tuhan yang akan menjamin menjadi penerang abadi bagi kehidupan manusia.

“Bagimu matahari tidak lagi menjadi penerang pada siang hari dan cahaya bulan tidak lagi memberi terang pada malam hari, tetapi Tuhan akan menjadi penerang abadi bagimu dan Allahmu akan menjadi keagunganmu,” (Yesaya 60:19).

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home