Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 15:02 WIB | Jumat, 11 September 2015

PBB Bentuk Badan Investigasi Senjata Kimia di Suriah

Kapal Amerika Serikat, Cape Ray, yang membawa 581 metrik ton bahan kimia dari Suriah, termasuk gas sarin yang akan dihancurkan ketika berlayar di perairan internasional pada tahun 2014. (Foto: un.org / Perhubungan AS)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM  -  Sekretaris-Jenderal PBB, Ban Ki-moon, menyambut otorisasi Dewan Keamanan PBB untuk membentuk dan menjalankan sebuah mekanisme investigasi yang bertugas mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab atas penggunaan senjata kimia di Suriah.

Mekanisme Investigasi Gabungan (Joint Investigative Mechanism  / JIM) akan menjadi  lembaga gabungan antara PBB dan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons / OPCW), yang terletak di Belanda.

BACA JUGA:

Hal itu menjanjikan akan segera membentuk  dan mendesak semua pihak di Suriah untuk bekerja sama secara penuh.  Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicaranya, Ban mengatakan  pentingnya menangani penggunaan bahan kimia beracun sebagai senjata, dan para pelaku harus bertanggung jawab.

Sekjen PBB juga menegaskan kembali seruannya pada semua pihak di Suriah untuk bekerja sama sepenuhnya dengan penyelidikan bersama. Dia juga minta dukungan anggota Dewan Keamanan dan seluruh anggota PBB untuk menjamin pelaksanaan yang efektif dari resolusi 2235, di mana Dewan memutuskan untuk membentuk  Mekanisme tersebut.

Badan gabungan itu akan bekerja untuk satu tahun dengan kemungkinan perpanjangan. Dewan Keamanan menugaskan badan itu untuk mengidentifikasi "individu, entitas, kelompok, atau pemerintah yang terlibat dalam penggunaan bahan kimia sebagai senjata, termasuk klorin atau bahan kimia beracun lainnya," di Suriah.

Dewan juga menegaskan bahwa mereka yang terlibat harus bertanggung jawab.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home