PBB Kritik Taliban Persulit Pengiriman Uang Tunai Bantuan Kemanusiaan
KABUL, SATUHARAPAN.COM - PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) mengkritik bank sentral Afghanistan yang dikendalikan Taliban karena membuat pernyataan "menyesatkan dan tidak membantu" tentang uang tunai yang ditujukan untuk para pekerjaan kemanusiaan.
Itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara badan global dan penguasa negara atas larangan pendidikan dan pekerjaan bagi perempuan, termasuk bekerja pada pelayanan kemanusiaan.
PBB menggunakan uang itu sebagian besar untuk memberikan bantuan kemanusiaan kritis kepada jutaan warga Afghanistan, dengan menerbangkan uang tunai, karena gangguan di perbankan sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus 2021.
Bantuan asing berhenti setelah pengambilalihan kekuasaan. Pemerintah dunia memberlakukan sanksi, menghentikan transfer bank dan membekukan miliaran lagi cadangan mata uang Afghanistan, tidak mau bekerja dengan Taliban, mengingat aturan mereka di akhir 1990-an dan penolakan mereka untuk mendidik anak perempuan dan mengizinkan perempuan bekerja.
Taliban Larang Semua Kegiatan Non Islam
Taliban, dalam 18 bulan terakhir, melarang perempuan dari pendidikan di atas kelas enam, termasuk universitas, dari ruang publik dan dari sebagian besar pekerjaan.
Baru-baru ini, mereka melarang perempuan bekerja di organisasi non-pemerintah nasional dan internasional. Hal itu menuai kecaman dari PBB, lembaga bantuan dan pemerintah asing serta menimbulkan kekhawatiran bahwa warga Afghanistan akan menderita dan bahkan mati jika pekerja perempuan terus dikecualikan dari pekerjaan kemanusiaan.
Taliban tidak menunjukkan tanda-tanda akan membatalkan dekrit ini, meskipun ada seruan berulang kali untuk melakukannya dan kunjungan dari pejabat tinggi PBB dan pejabat asing lainnya.
Kepala juru bicara mereka mengatakan pihak berwenang tidak akan mengizinkan kegiatan non Islam di Afghanistan dan bahwa politik harus dijauhkan dari bantuan kemanusiaan.
PBB di Afghanistan mengeluarkan pernyataan pada hari Sabtu (14/1) malam sebagai tanggapan atas tweet dari bank sentral yang dikendalikan Taliban, yang mengatakan paket US$40 juta disimpan di bank komersial di ibu kota Afghanistan, Kabul. Itu juga memposting foto setumpuk uang tunai.
"Da Afghanistan Bank (bank sentral Afghanistan) menghargai setiap langkah berprinsip yang akan membawa mata uang ke negara dan membantu masyarakat yang membutuhkan," kata tweet itu.
Tetapi PBB mengatakan uangnya ditempatkan ke rekening yang ditunjuk di bank swasta dan didistribusikan langsung ke lembaga-lembaganya dan sejumlah kecil mitra kemanusiaan yang “disetujui dan diperiksa” di Afghanistan.
"Tidak ada uang tunai yang dibawa disimpan di Bank Sentral Afghanistan atau diberikan kepada otoritas de facto Taliban oleh PBB," kata badan dunia itu dalam sebuah pernyataan. “Pengumuman oleh entitas non-PBB tentang pengiriman dana PBB menyesatkan & tidak membantu.”
Perserikatan Bangsa-bangsa telah mengalirkan dana sekitar US$1,8 miliar untuk PBB dan mitranya untuk melaksanakan pekerjaan mereka sejak Desember 2021.
Dikatakan jumlah uang tunai yang dibawa ke Afghanistan sebanding dengan program bantuan kemanusiaan PBB di Afghanistan. “Jika volume bantuan yang dapat diberikan PBB berkurang, jumlah uang tunai yang dikirimkan akan berkurang,” kata PBB.
Dikatakan mekanisme transfer tunai terbukti penting dalam penyediaan bantuan penyelamatan jiwa bagi lebih dari 25 juta warga Afghanistan. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Petugas KPK Sidak Rutan Gunakan Detektor Sinyal Ponsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar inspeksi mendadak di...