Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta 17:45 WIB | Jumat, 30 Agustus 2013

PBSI Kirim Pebulutangkis Muda Berlatih di Mancanegara

ilustrasi dua pebulutangkis yang selesai bertanding. (Foto: badmintonindonesia.org)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Guna menambah jam terbang pemain badminton berusia muda, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengirim para pemain badminton berusia muda ke luar negeri. Pernyataan tersebut dikatakan Ketua Umum PBSI, Gita Wirjawan, seperti tercantum pada laman Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP-PBSI), pada Kamis (29/8).

PBSI mengirim beberapa pemain muda untuk mengasah pengalaman bertanding ke Belgia dan Ukraina, nantinya para pemain tunggal putra yang diproyeksikan di World Junior Championship pada Oktober 2013 mendatang.  

Ihsan Maulana Mustofa, Fikri Ihsandi Hadmadi, Muhammad Bayu Pangisthu dan Jonatan Chrsitie merupakan nama-nama pemain tunggal putra yang  dijadwalkan akan bertolak ke Ukraina untuk mengikuti turnamen di Kharkov International Challenge 2013 pada tanggal 5-8 September 2013.

Agenda lain dari para pemain yang dikirim ke Eropa ini selain untuk ke Ukraina, tetapi juga ajang Belgian International Challenge yang akan berlangsung di kota Leuven, Belgia pada 11 hingga 14 September 2013.

Setelahnya, keempat pemain U-19 ini langsung beraksi di ajang Belgian International Challenge 2013 yang akan dilangsungkan di kota Leuven, Belgia, pada 11-14 September 2013.

Senada dengan Gita Wirjawan, Joko Suprianto selaku Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI yang ditemui di Pelatnas Cipayung mengatakan bahwa pihaknya juga berupaya memperbaiki ranking dunia Indonesia di peringkat Internasional.

“Pengiriman pemain-pemain muda dimaksudkan untuk menambah pengalaman dan memperbaiki rangking dunia. Ini juga akan mempengaruhi seeding di World Junior Championships 2013” kata Joko.

Tantangan untuk regenerasi badminton Indonesia, saat ini antara lain karena pemain jumlahnya banyak, dan pemain berusia muda tersebut minim pengalaman, sehingga mereka membutuhkan banyak jam terbang. Kami tidak mau kalah start lagi dengan negara lain.

“Sektor tunggal putra memang lebih sulit karena persaingannya lebih ketat dan pemainnya lebih banyak, sehingga dibutuhkan banyak jam terbang. Kami tidak mau kalah start lagi dengan negara lain,” menurut Joko.

Beberapa negara seperti Cina, Korea, dan Thailand terlebih dahulu menjalankan proses regenerasi sehingga pemain-pemain muda di negara tersebut lebih bersinar prestasinya. Salah satu contohnya, tunggal putra Thammasin Sitthikom dan Pannawit Thongnuam yang pernah menjuarai Badminton Singapore Open pada 2012.

“Tentunya ada beberapa tantangan dalam hal ini seperti biaya, tidak murah mengirimkan pemain ke turnamen-turnamen seperti ini. Oleh karenanya dibutuhkan komitmen dan visi misi yang sama antara pemain, pelatih dan pengurus. Selama ini pengurus memberikan dukungan, jika sudah ada fasilitas seperti ini, maka selanjutnya tugas pelatih dan pemain yang memberikan prestasi,” pungkas juara dunia tunggal putra tahun 1993 ini.

Berikut daftar pemain Indonesia yang berlaga di Kharkov International Challenge 2013 dan Belgian International Challenge 2013 :

Tunggal putra: Ihsan Maulana Mustofa, Fikri Ihsandi Hadmadi, Muhammad Bayu Pangisthu, Jonatan Chrsitie, Nathaniel Ernestan Sulistyo, Andre Kurniawan Tedjono (Andre hanya mengikuti Belgian International Challenge 2013).

Tunggal putri: Febby Angguni, Dinar Dyah Ayustine, Ana Rovita, Sylvina Kurniawan

Ganda putra: Andrei Adistia/Didit Juang. (badmintonindonesia.org)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home