Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 08:14 WIB | Senin, 28 September 2015

Pelatih Pesantren Al Ikhlas Berharap Sepak Bola RI Bersatu

Pelatih Pesantren Al Ikhlas Berharap Sepak Bola RI Bersatu
Ilustrasi: Para pemain Pondok Pesantren Al Ikhlas bersuka cita merayakan keberhasilan menjadi juara Liga Santri Nusantara Zona Jakarta. (Foto-foto: Dok. satuharapan.com/ Prasata WIdiadi).
Pelatih Pesantren Al Ikhlas Berharap Sepak Bola RI Bersatu
Ilustrasi: Para pemain Pondok Pesantren Al Ikhlas bersuka cita merayakan keberhasilan menjadi juara Liga Santri Nusantara Zona Jakarta.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pelatih tim Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ikhlas, Tanah Abang Jakarta Pusat, Mudhori berharap semua pihak yang memangku kepentingan di sepak bola nasional ikut bertanggung jawab dan bersatu untuk kemajuan sepak bola di Tanah Air.

“Mari kita duduk bersama untuk mencari solusi yang baik, karena kalau  kita terus menerus mencari-cari kesalahan tidak akan ada habisnya,” kata Mudhori kepada satuharapan.com, setelah dia menyaksikan timnya menang dengan skor 7-0 atas Ponpes Asshidiqiyah Jakarta Barat, di partai final LSN Zona Jakarta, hari Sabtu (26/9) di Kompleks Olah Raga Ragunan, Jakarta. 

Mudhori menyebut bahwa kalau kesalahan dalam sistem sepak bola Indonesia sudah kronis,  pelaku sepak bola di lapisan bawah harus memperbaiki bukannya ikut-ikutan menjelek-jelekkan.

“Saya rasa semua persoalan bisa diselesaikan dengan kepala dingin sebenarnya dimana sih akar permasalahannya,” kata Mudhori.

“Sekarang SSB (Sekolah Sepak Bola, red) istilahnya mati suri, terus pembinaan wasit dan pelatih ini juga nggak jalan, mudah-mudahan semua ini bisa diobati dengan menggelar kompetisi atau turnamen seperti ini (Liga Santri Nusantara, red),” Mudhori menambahkan.

Mudhori berharap tidak hanya komunitas pesantren namun Kemenpora juga memperhatikan elemen masyarakat lain yang selama ini belum tersentuh.

Konflik Sepak Bola Indonesia

Konflik Sepak Bola Indonesia bermula saat Persatuan Sepak Bola Seluruh Indoneisa (PSSI) dibekukan Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora), saat kompetisi Liga Super Indonesia tengah berjalan beberapa pertandingan terpaksa dihentikan.

Kemenpora kemudian bersama tim bentukannya, Tim Transisi menggelar berbagai turnamen antara lain Piala Presiden, Piala Kemerdekaan, dan Liga Santri Nusantara.

Dalam ranah hukum, PSSI memenangkan gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) atas Kemenpora terkait pembekuan organisasi sepak bola di Indonesia itu. Akan tetapi kasus masih berlanjut karena Kemenpora mengajukan banding di pengadilan.

Liga Santri Nusantara

Pertandingan babak kualifikasi di 10 Provinsi dan 16 zona sudah digelar. Dari pertandingan tersebut, setiap zona mengirimkan satu wakilnya untuk mengikuti babak 16 besar Sepak Bola U-17 Liga Santri Nusantara yang akan memperebutkan Piala Kemenpora.

LSN 2015 akan memperebutkan hadiah utama uang pembinaan Rp100 juta untuk juara pertama, juara dua 75 juta, dan juara ketiga 50 juta. Berikut daftar tim kesebelasan pondok pesantren yang lolos ke babak 16 besar. 

1. Zona Jakarta: Pondok Pesantren Al Ikhlas.

2. Zona Jateng I: Pondok Pesantren Walisongo Sragen.

3. Zona Jateng II: PPTQ Sabilillah Wonosobo.

4. Zona Jateng III: Pondok Pesantren Al-Anwar Ngawen.

5. Zona Jabar I: Pondok Pesantren Alfiah Purwakarta.

6. Zona Jabar II: Pondok Pesantren Darunnajah Cikajang.

7. Zona Jabar III: Pondok Pesantren Darul Maarif Indramayu.

8. Zona Banten: Pondok Pesantren Al Asy Ariyah Kabupaten Tangerang.

9. Zona Lampung: Pondok Pesantren Nurul Huda Natar.

10. Zona Nusa Tenggara Barat: Pondok Pesantren Bayyinul Ulum Lombok Utara

11. Zona Sulawesi Tenggara: Pondok Pesantren Ummushabri Kendari

12. Zona Sulawesi Barat: Pondok Pesantren Salafiyah Polewali Mandar

13. Zona Jatim I: Pondok Pesantren Nurul Islam Jember

14. Zona Jatim II: Pondok Pesantren Ali Imron Sumenep

15. Zona Jatim III: Pondok Pesantren Al-Mujaddadiyah Madiun

16. Zona DI Yogyakarta: Pondok Pesantren Nur Iman Mlangi.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home