Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 00:15 WIB | Minggu, 12 Oktober 2014

Peluang Indonesia U-19 Lolos Fase Grup Masih Besar

Timnas Indonesia U-19 menghadapi Uzbekistan U-19 di laga perdana Piala Asia U-19 2014, Jumat (10/10). (Foto: goal.com)

YANGON, SATUHARAPAN.COM – Tim nasional Indonesia di bawah usia 19 tahun (U-19) dan Australia U-19 sama-sama gagal meraih poin penuh di laga pembuka Grup B turnamen sepak bola Piala Asia U-19. Indonesia kalah dari Uzbekistan 3-1, sedangkan Australia diimbangi Uni Emirat Arab 1-1 pada menit akhir.

Pelatih Australia Paul Okon pun menyebut pertemuan antara Indonesia dan Australia, Minggu (12/10) akan sangat sengit dan menentukan. Mantan asisten pelatih Australia U-23 itu juga menyebut Indonesia masih memiliki peluang besar untuk lolos dari fase Grup.

"Saya pikir kedua tim masih mempunyai peluang untuk lolos, karena hasil akhir kedua tim dari laga kemarin, tim Indonesia kalah dan Australia imbang," kata Okon ketika ditemui di hotel Taw Win Garden, Yangon, Myanmar, Sabtu (11/10).

"Kalau Indonesia bisa memetik kemenangan besok, maka akan mempunyai peluang lebih besar, kalau kalah maka petualangan mereka akan berakhir. Tapi jika kami imbang, pertandingan terakhir akan menjadi penentu untuk kami," dia menambahkan.

Saat ini, Uzbekistan berada di posisi puncak klasemen Grup B Piala Asia U-19. Diikuti Australia dan Uni Emirat Arab yang menghuni peringkat kedua dan ketiga. Sedangkan Indonesia menjadi juru kunci klasemen.

Suka Paulo dan Evan

Selanjutnya, Pelatih Australia itu memaparkan dirinya terkesan dengan permainan dari Paulo Sitanggang, yang bisa memberi warna bagi permainan Indonesia ketika kalah dari Uzbekistan 3-1. Di mana pada laga tersebut, Paulo juga mencetak gol semata wayang Indonesia dengan cara yang cantik.

Tapi justru Okon juga mempertanyakan keputusan pelatih Indonesia Indra Sjafri, dia heran karena Paulo Sitanggang tidak tampil sejak menit awal. Melainkan baru masuk di menit 55 menggantikan Zulfiandi.

"Anda harus menanyakan pada pelatih Indonesia (Indra Sjafri, red) mengapa Paulo tak main sejak awal. Saya suka gaya permainan Paulo dan Evan Dimas. Keduanya pemain yang sangat bagus," ucap Okon.

"Mereka bermain bukan mengandalkan fisik. Mereka tahu cara bermain bola dan Indonesia mengandalkan itu," dia menambahkan.

Sedangkan Evan, Okon mengira bahwa sang kapten dari Garuda Jaya sudah mendapatkan panggilan untuk tim senior Indonesia. Karena beberapa pemain di tim Australia U-20 sudah mencicipi caps di tim nasional senior.

"Nomor enam. Dia pemain bintang Indonesia, dia merupakan pemain bagus. Saya tahu dia pemain bagus karena saat dia masuk ke lapangan banyak orang mengelukan namanya. Dia bintang dari tim," tutur pria 42 tahun.

"Apakah dia (Evan) main di timnas senior? Kenapa dia tidak main di sana? Dia pemain yang bagus. Beberapa pemain saya ada yang main di tim senior Australia. Bahkan ada dua pemain kami yang bermain di Piala Dunia saat masih berada di usia di bawah 20 tahun," ujar mantan pemain internasional Australia yang sudah mengemas 28 caps itu. (goal.com)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home