Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 09:45 WIB | Minggu, 13 Desember 2015

Pembinaan Bulu Tangkis Kepri Terkendala Letak Geografis

Ilustrasi: Ganda campuran usia dewasa Kepulauan Riau, Irfan Fadhillah (kaus hitam, paling kanan), dan Weni Anggraeni (kedua dari kanan, kaus biru) saat menerima pengalungan medali juara di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Bulu Tangkis PBSI, hari Sabtu (12/12) di Gedung Tennis, INdoor, Senayan, Jakarta. (Foto: Dok. satuharapan.com/ Prasasta Widiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang beribu kota di Tanjung Pinang terdiri atas banyak pulau yang tersebar di sekitarnya, letak geografis yang terpecah-pecah oleh pulau ini menjadi salah satu kendala dalam pembinaan bulu tangkis di wilayah tersebut.

“Kepri (Provinsi Kepulauan Riau, Red) ini kan daerah kepulauan, kendalanya banyak  anak-anak yang mau latihan, tapi terpisah pulau,” kata  Rizal Fadlillah, pelatih bulu tangkis tim Pengurus Provinsi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (Pengprov PBSI) Kepulauan Riau kepada satuharapan.com, setelah dia menyaksikan dua pasang anak buahnya memenangkan laga final Divisi II Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Bulu Tangkis PBSI, hari Sabtu (12/12) di Gedung Tenis Indoor, Senayan, Jakarta.

“Saya kasih contoh, kalau kita mau pergi pertandingan, minimal kalau nggak kapal laut ya speed boat giitu, atau paling nggak pesawat, nah itu kan biaya tinggi. Itu salah satu tantangan dan hambatan yang harus kita hadapi,” kata dia.  

Rizal menceritakan selain menjadi pelatih bulu tangkis dia adalah staf di Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga) Kepulauan Riau, dan dia rutin memantau  bakat-bakat bulu tangkis di provinsi tersebut.

Oleh karena itu, dia menambahkan, saat ini pihaknya masih mencari cara dengan instansinya dan Pemerintah Provinsi untuk mendapatkan fasilitas transportasi bagi atlet yang ingin sekadar berlatih, atau akan menghadapi kejuaraan cabang olahraga tertentu.  

Latihan Sempat Terkendala Kabut Asap Karhutla

Latihan reguler bulu tangkis di Kepri, kata Rizal, sempat terhalang dengan meluasnya kabut asap hasil kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi beberapa waktu lalu.

“Sebetulnya asap itu datangnya dari Riau, tapi menyebar ke Batam  (ibu kota Provinsi Kepulauan Riau, Red) dan kita kena semua. Bulu tangkis ya terdampak juga,” kata dia.

“Daripada kesehatan anak-anak (pebulu tangkis, Red) terganggu, ya saya perintahkan tidak latihan,” kata dia.

Dua Pasang Ganda Campuran Kepri Beda Usia Promosi

Para pebulu tangkis yang bernaung di bawah Pengurus Provinsi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (Pengprov PBSI) Kepri  dalam Kejurnas Pertamina PBSI bermain di Divisi II, dan pada final hari Sabtu (12/12), dua pasang ganda campuran usia dewasa dan taruna promosi ke divisi I di kejurnas bulu tangkis tahun depan.

Rizal menjelaskan bahwa pebulu tangkis yang meraih gelar juara dan promosi seluruhnya dari nomor ganda campuran, yang pertama pasangan Hendra Gustiawan/ Anisa Wahyu Utami yang turun di ganda campuran usia taruna, Hendra/Anisa menang atas pasangan Sumatera Utara, Yufi Viryanda/Anggi Maharani dalam dua set langsung 21-13, dan 21-16.

Kemudian kemenangan juga ditorehkan pasangan Irfan Fadhillah/ Weni Anggraeni yang menang atas wakil Kalimantan Selatan, Ardiansyah Putra/ Devi Tika Permatasari dalam tiga set 19-21, 21-14, dan 21-18. “Mudah-mudahan ini menjadi motivasi untuk yang lain,” kata dia.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home