Vita Tak Rayakan Natal Secara Khusus, Hanya dengan Keluarga

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pebulu tangkis putri senior spesialis nomor ganda, Vita Marissa menyebut dia tidak ada agenda untuk merayakan Natal pada 2015 secara khusus, hanya dengan keluarga.

“Ya nanti natalan (merayakan natal, Red), tapi paling ya sama keluarga,” kata Vita kepada satuharapan.com, hari Kamis (10/12) setelah dia dan rekannya, Rafiddias Akhdan Nugroho menjalani perdelapan final Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Bulu Tangkis PBSI 2015, di Gedung Tenis Indoor, Senayan, Jakarta.

Vita menyebut sejak kecil menjalani tradisi dengan keluarganya dan keluarga besarnya untuk merayakan hari Natal, tapi dia lebih menginginkan momen khusus dengan Tuhan.

 “Nanti natalan paling di Jakarta aja, ya habis dari gereja, terus di rumah sama keluarga besar,” Vita menambahkan.

"Gimana, mas, mau ikutan?" tanya dia sembari bercanda.

Vita Marissa

Vita Marissa adalah pebulu tangkis putri senior andalan Indonesia yang masuk Pemusatan Pelatihan Nasional (Pelatnas) PBSI mulai 1996 sampai 2005, pebulu tangkis yang mencatatkan namanya di klub PB Djarum tersebut pernah membela Indonesia di berbagai kejuaraan antara lain di ajang SEA Games di Malaysia, pada 2001.

Vita kembali berkilau dalam Asian Games 2002 Korea dengan meraih perunggu di nomor ganda campuran. Puncak prestasinya adalah tampil dalam Olimpiade 2004 Yunani, meski harus tersingkir di babak delapan besar.

Vita merupakan pebulu tangkis spesialis nomor ganda, di ganda putri dia pernah berpasangan dengan Deyana Lomban, dan Liliyana Natsir.

Di ganda campuran, atlet yang mengaku senang bermain bulu tangkis sejak usia 6 tahun ini pernah berpasangan dengan Nova Widianto, Muhammad Rijal, dan Praveen Jordan.

Vita Bantu Jateng Juara

Pada hari Sabtu (12/12) di Gedung Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, Vita membantu Pengurus Provinsi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (Pengprov PBSI) Jawa Tengah (Jateng) merebut gelar juara, setelah dia dan rekannya, Rafiddias Akhdan Nugroho menang atas wakil Pemusatan Pelatihan Nasional (Pelatnas) PBSI dalam pertempuran selama tiga set, 16-21, 21-10,  dan 21-18.     

Editor : Bayu Probo