Loading...
SAINS
Penulis: Martahan Lumban Gaol 19:46 WIB | Selasa, 02 Februari 2016

Pemerintah Ingin Danau Toba Jadi ‘Monaco of Asia’

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, memimpin Rapat Terbatas Rencana Pengembangan Destinasi Pariwisata Danau Toba dan Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, hari Selasa (2/2). (Foto: Martahan Lumban Gaol)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Republik Indonesia ingin Kawasan Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara dikembangkan menjadi ‘Monaco of Asia’. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pun meminta agar layanan pariwisata yang dibangun di sekitar kawasan danau terbesar se-Asia Tenggara tersebut berstandar internasional.

"Karena kami ingin mengembangkan Danau Toba sebagai Monaco of Asia," kata Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, sebelum mengikuti Rapat Terbatas Rencana Pengembangan Destinasi Pariwisata Danau Toba dan Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, hari Selasa (2/2).

Sementara itu, dalam rapat terbatas, Presiden Jokowi meminta jajaran menterinya menyiapkan produk pemasaran yang menarik dan berkelas. Kemudian, demi memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada turis, presiden meminta agar akses menuju Kawasan Danau Toba terkoneksi dengan baik.

Seperti, dia melanjutkan, pelabuhan, bandara, teknologi pembersihan danau, serta infrastruktur jalan harus segera dibangun langsung dari Bandara Kualanamu, demi memangkas jarak tempuh menuju Kawasan Danau Toba.

"Saya menekankan agar disiapkan branding untuk pemasarannya, pelayanan-pelayanan berstandar internasional, atraksi seni budaya dengan koreografi yang baik dan desain menarik yang mempunyai kelas," ucap presiden saat membuka rapat, Selasa (2/2).

Danau Toba sendiri merupakan salah satu destinasi wisata prioritas yang akan dikembangkan pemerintah pada tahun 2016. Selain Danau Toba, destinasi wisata lain yang menjadi prioritas yakni Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, Kepulauan Seribu, Wakatobi, Tanjung Lesung, Morotai dan Tanjung Kelayang.

Presiden Jokowi juga menginstruksikan Menteri Pariwisata, Arief Yahya, untuk segera melakukan pengembangan di 10 kawasan pariwisata yang menjadi prioritas tersebut. Sebab, pariwisata adalah sektor yang paling cepat mendatangkan devisa untuk negara. Lebih dari itu, sambung Jokowi, berkembangnya sektor pariwisata juga mampu memicu ekonomi kerakyatan.

"Kita lihat usaha kecil menengah bisa ikut berkembang, lapangan kerja baru juga bisa tercipta," ujarnya.

Rapat terbatas kali ini dihadiri sejumlah menteri Kabinet Kerja, antara lain Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo, dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Tujuh kepala daerah dari sekitar Kawasan Danau Toba juga diajak ikut rapat bersama Presiden Jokowi.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home