Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 16:56 WIB | Sabtu, 17 Desember 2016

Pemerintah Tiongkok Blokir Situs Muslim

Salah satu tampila di situs 2muslim.com (Foto:aljazeera.com)

BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Tiongkok memblokir sebuah situs online komunitas Muslim yang paling populer di negara itu setelah memuat surat petisi yang mendesak
Presiden Xi Jinping menghentikan penindasan brutal terhadap para aktivis.

Para mahasiswa yang menulis petisi tersebut, kepada kantor berita AFP, pada hari Rabu (14/12) mengatakan mereka menuntut lewat surat terbuka pembebasan segera para aktivis yang masih ditahan olehnegara.

"Anda tidak bertanggung jawab atas semua kejahatan dari sistem yang totaliter, tetapi sebagai kepala sistem totaliter dan komandan dari represi ini, Anda harus mengambil tanggung jawab untuk darah dan air mata yang kini mengalir," kata surat yang ditujukan kepada presiden Jinping, yang sudah berkuasa sejak tahun 2012.

Yi Sulaiman Gu, seorang mahasiswa Muslim Tiongkok yang belajar di Universitas Georgia, Amerika Serikat, mengatakan situs Zhongmu Wang - atau 2muslim.com - ditutup setelah ia memposting surat tersebut ke forum yang sebelumnya diselenggarakan untuk diskusi isu-isu sensitif seperti penganiayaan pemerintah Tiongkok terhadap pembangkang Muslim.

"Kami (awalnya) percaya akan aman bagi Zhongmu untuk memposting surat itu di sana," kata Gu.

Ternyata tidak. Surat petisi itu segera menjadi sorotan luas ketika screenshot atas surat tersebut diposting ulang ke situs web Weibo --sejenis Twitter versi Tiongkok -- oleh Xi Wuyi, seorang profesor Marxisme di Chinese Academy of Social Sciences. Profesor itu menuduh bahwa surat tersebut menjadi bukti bahwa situs Zhongmu mendukung  separatisme di provinsi Xinjiang.

Kekerasan di Xinjiang - tempat  10 juta warga etnis Uighur berada - telah menewaskan ratusan orang, dan Beijing menghubungkan mereka kepada "ekstremisme Islam" dan pengaruh asing.

"Pemerintah Tiongkok sangat tidak ramah kepada umat Islam di Tiongkok, terutama umat Islam di Xinjiang," kata Anthony Chang, kata salah seorang penulis surat petisi, yang saat ini menyelesaikan studi gelar sarjana di Universitas Queensland di Australia.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home