Loading...
HAM
Penulis: Reporter Satuharapan 20:33 WIB | Jumat, 28 Februari 2014

Pemilu 2014, KontraS: Anggota DPR Mencalonkan Diri Lagi, HAM Berpotensi Suram

Koordinator Badan Pekerja Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar. (Foto: Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Koordinator Badan Pekerja Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar, menyayangkan bahwa 90 persen anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) maju lagi pada pemilihan calon leglislatif (caleg) 2014. Caleg yang akan maju harus bersih, serta mempunyai kredibilitas, kapabel, kompetensi, dan visi terhadap HAM. 

“Saya patut menyayangkan bahwa 90 persen anggota DPR maju lagi pada pemilihan caleg 2014. Karena hanya sebagian kecil dari mereka yang masih bisa diterima dalam kerangka hak asasi manusia, sisanya hanya omong kosong. Bila mereka yang 90 persen tepilih lagi maka masa depan hak asasi manusia berpotensi suram karena lembaga pengawasnya seperti DPR tidak berkapasitas,” Haris menegaskan, kepada satuharapan.com di Kontras, Jakarta Pusat, Jumat (28/2).  

Lebih lanjut dia mengatakan, anggota DPR belum banyak yang bisa dipercaya dan mampu memangku jabatan bagi kepentingan bersama dalam menentukan sikap untuk bisa lebih proporsional dalam melakukan peran leglislatif terkait hak asasi manusia.

“Sebagaimana saya melihat anggota DPR yang ada hari ini tidak mempunyai kredibilitas, tidak kapabel, dan tidak berkompetensi dalam peranan melindungi hak asasi manusia,” Haris mengungkapkan.

Memilih calon legislator, kata Haris, harus mempunyai pengalaman, pembelaan, keberpihakan, dan mempunyai visi yang jelas atas isu-isu hak asasi manusia. Haris menambahkan, bila caleg itu berada di partai yang pemimpinya pelanggar HAM itu yang tidak boleh dipilih.

“Syarat caleg harus mempunyai pengalaman dalam politik, pembelaan, dan keberpihakan serta mempunyai visi. Calon legislator tidak boleh difasilitasi oleh orang yang melanggar HAM. Caleg yang dipimpin oleh pelanggar HAM itu yang tidak bisa. Karena setelah nanti duduk di DPR mengatur kebijakan dari tiap fraksi-fraksi, fraksi lalu dikontrol lagi oleh partai. Dan, partai itu yang menguasai pimpinannya jadi otomatis kalau dia bilang ya harus dituruti,” ujarnya.

Kontras juga sekarang sedang mengkampanyekan Caleg Bersih 2014. Kontras mempunyai beberapa cara untuk memilih caleg bersih. Masyarakat jangan terbuai dengan iklan, atau spanduk caleg yang hanya mengobral janji tetapi kenyataannya hanya mementingkan diri sendiri.

“Jangan terpancing dengan iklan caleg, baik itu di televisi maupun spanduk-spanduk yang ada di jalan. Masyarakat harus cari tahu calegnya di tempat masing-masing yang memang berpihak kepada kepentingan bangsa. Jangan sekadar mementingkan pribadi,” tegas Haris.

Haris mengungkapkan bahwa ada caleg yang layak dan memerhatikan isu-isu HAM, misalnya KH Maman Imanul Haq Faqih dari NU, dia tokoh agama tetapi dia pluralis. Dia menerima keberagaman dan membela keberagaman itu. Anwar Sadat, calon legislatif DPRD Sumatera Selatan, dia tegas, berani membela hak-hak masyarakat adat di sana. Ada lagi Asia, perempuan dari Aceh, dia membela janda-janda korban kekerasan aparat keamanan di Aceh. Di data base KontraS, katanya, ada 50 orang yang benar-benar fokus terhadap isu-isu HAM.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home