Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 22:40 WIB | Rabu, 08 Oktober 2014

Pengamat: KMP Harus Jadi Oposisi Rasional

Desmon J Mahesa dari Fraksi Partai Gerindra saat mengajukan interupsi kepada pimpinan sidang dalam proses penentuan Ketua MPR yang baru di ruang gedung Nusantara Jakarta, Selasa (7/10). (Foto: Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Pangi Sarwi mengingatkan Koalisi Merah Putih (KMP) untuk menjadi oposisi rasional dan tetap mendukung program pemerintah yang pro rakyat.

“Jangan sampai KMP menjadi oposisi yang tidak rasional dan harus tetap memberikan dukungan terhadap program pemerintah yang pro rakyat,” kata Pangi di Jakarta, Rabu (8/10).

Ia pun berharap agar KMP tidak merasa di atas angin setelah berhasil memenangkan pemilihan pimpinan MPR dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

"Keberhasilan KMP merebut pimpinan MPR pada satu sisi dapat menjadi penyeimbang pemerintahan, namun harus berhati-hati jangan sampai terkesan haus kekuasaan oleh rakyat," ujar dia.

Menurut Pangi, keberhasilan KMP meraih kursi pimpinan MPR dengan komposisi ketua Zulkifli Hasan (PAN) dengan wakil ketua Mahyudin (Partai Golkar), E.E Mangindaan (Partai Demokrat), Hidayat Nur Wahid (PKS), dan Oesman Sapta Odang (DPD), membuktikan koalisi itu masih solid.

“Oleh sebab itu, ke depan KMP benar-benar harus menjadi penyeimbang dan pengawas agar kekuasaan eksekutif dalam hal ini presiden tidak mendominasi,” kata dia.

“Namun, jangan sampai kemenangan KMP menjadi ajang membalas dendam atas kekalahan ketika Pemilu Presiden 2014. Kritik dan pengawasan itu baik, tapi harus tetap konstruktif," Pangi menambahkan.

Politik KIH Kaku

Menurut dia, jika dalam perjalanan pemerintah baru nanti KMP menghalang-halangi program pemerintah yang bernilai positif, maka KMP akan berhadapan dengan rakyat.

Meskipun KMP mayoritas di legislatif, lanjut dia, ada kaidah yang berlaku dalam demokrasi, yaitu menghormati dan menghargai kelompok minoritas.

Ia menilai salah satu faktor keberhasilan KMP meraih kursi pimpinan MPR karena kakunya komunikasi politik yang dimainkan oleh KIH yang dimotori oleh PDI Perjuangan.

“Ini menjadi pelajaran politik bagi KIH untuk memperbaiki komunikasi karena politik bersifat dinamis yakni siapa dapat apa,” ujar Pangi. (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home