Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 10:56 WIB | Rabu, 14 September 2016

Pengikut Islam Aboge Baru Laksanakan Salat Idul Adha

Ilustrasi. Jemaah perempuan sedang salat. (Foto: Dok. satuharapan.com/ Dedy Istanto)

PURBALINGGA, SATUHARAPAN.COM – Sekitar 200 pengikut Islam Aboge (Alif Rebo Wage) di Desa Onje, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, baru melaksanakan salat Idul Adha yang dipusatkan di Masjid Sayyed Kuning, hari Rabu (14/9).

Dari pantauan Antara, di Desa Onje, Kecamatan Mrebet, Purbalingga, ratusan pengikut Islam Aboge mendatangi Masjid Sayyid Kuning pada Rabu (14/9) untuk mengikuti pengajian yang dilanjutkan dengan salat Idul Adha yang dipimpin imam merangkap khatib, Kiai Maksudi.

Sementara dalam khotbah berbahasa Jawa yang disampaikan usai salat Idul Adha, Khatib Kiai Maksudi menjelaskan tentang makna fastabiqul khairat atau ajakan berlomba-lomba berbuat kebajikan.

Khatib juga mengajak jemaah Salat Idul Adha meneladani keikhlasan putra Nabi Ibrahim AS, yakni Nabi Ismail AS untuk berkorban sebagai wujud ketakwaan kepada Allah SWT.

Setelah khotbah salat Idul Adha selesai, seluruh jemaah berdiri di safnya masing-masing untuk saling bersalam-salaman sambil melantunkan salawat.

Saat ditemui wartawan, Kiai Maksudi mengakui salat Idul Adha bagi pengikut Islam Aboge baru dilaksanakan dua hari setelah tanggal yang ditetapkan pemerintah, 12 September 2016.

"Hal ini berdasarkan hitungan (kalender) yang telah ditetapkan sejak zaman Sultan Agung dari Kerajaan Mataram sekitar tahum 1288 dan masih diyakini hingga sekarang karena Aboge merupakan suatu akidah,” kata dia.

Berdasarkan hitungan Aboge tersebut, kata dia, tanggal 1 Muharam 1437 Hijriah jatuh pada hari Jumat yang selanjutnya diturunkan untuk menentukan tanggal 1 Zulhijah.

Dalam hal ini, kata dia, tanggal 1 Zulhijah 1437 Hijriah jatuh pada hari Senin (5/9). "Oleh karena Hari Raya Idul Adha dirayakan setiap tanggal 10 Zulhijah, berarti Aboge merayakannya pada tanggal 14 September,” kata dia.

Lebih lanjut, Maksudi mengatakan pada Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriah, Masjid Sayyid Kuning juga melaksanakan pemotongan hewan kurban sebanyak sembilan ekor kambing.

Menurut dia, daging kurban tersebut nantinya akan dibagikan kepada masyarakat terutama keluarga tidak mampu.

Salah seorang generasi muda Aboge, Lutfilatul Aziz mengatakan Islam Aboge merupakan suatu keyakinan yang tumbuh dari kepribadian masyarakat atau Kejawen (Jawa) sehingga tidak melakukan perekrutan dalam upaya mencari jamaah.

"Itu keyakinan pribadi masing-masing. Biasanya kalau Kejawennya kuat akan ikut Aboge," kata Aziz.

Mahasiswa perguruan tinggi Islam di Yogyakarta tersebut mengaku dia bersikap biasa saja dalam menjalankan keyakinannya di kampus.

Menurut dia, hal itu disebabkan dosen maupun mahasiswa lainnya telah tahu tentang Aboge sehingga mereka tidak mempermasalahkannya.

Disinggung mengenai kemungkinan adanya mahasiswa UIN lainnya yang mengikuti keyakinan Aboge, dia mengaku tidak mengetahuinya karena selama ini belum pernah pernah ada forum bagi mahasiswa pengikut Aboge di kampus. (Ant)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home