Loading...
BUDAYA
Penulis: Dewasasri M Wardani 15:43 WIB | Kamis, 17 Maret 2016

Peragaan Busana Daur Ulang Awali Banyuwangi Festival 2016

Ilustrasi peragaan busana daur ulang Banyuwangi Festival. (Foto: banyuwangikab.go.id)

BANYUWANGI, SATUHARAPAN.COM – Ajang promosi wisata Banyuwangi Festival 2016, yang bakal berlangsung mulai Maret sampai Desember 2016 diawali dengan perhelatan. Parade  dari bahan daur ulang tersebut bakal digelar 20 Maret mendatang di Pantai Boom dengan mengusung tema besar.

“Festival ini kembali kita suguhkan, karena memang unik dan berbeda. Tidak hanya fashion mainstream yang kita tampilkan, tapi pemilihan bahan recycle juga kita wajibkan sebagai upaya menggugah kepedulian pada lingkungan. Plastik menjadi tema utama seiring dengan keinginan kita semua untuk terus mengurangi sampah plastik,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, seperti yang diberitakan banyuwangikab.go.id.

Selama ini, banyak masyarakat yang belum memahami cara memanfaatkan sampah yang bisa didaur ulang, seperti kertas atau plastik. Padahal dengan sedikit sentuhan kreativitas,  sampah bisa menjadi produk baru yang memiliki nilai ekonomi.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Arief Setiawan mengatakan, lewat ajang tersebut, pihaknya bersama-sama masyarakat dan wisatawan ingin menunjukkan, sampah juga bisa disulap jadi produk baru yang bernilai seni dan ekonomi. ”Kita kemas dalam even fashion agar masyarakat khususnya anak muda lebih tertarik untuk berpartisipasi dan terlibat dalam kreasi daur ulang,” kata Arief.

Dia mengatakan, peragaan busana dari bahan daur ulang yang digagas Pemkab Banyuwangi ini, berbeda dan jauh lebih ramah lingkungan, dari acara serupa di tempat lain.

“Acara ini kita bikin beda, selain menyuguhkan hiburan, ini juga sebagai sarana kami menggaungkan recycling life style. Bahkan, pada peragaan busana daur ulang yang sudah kita gelar dua kali sejak tahun lalu ini, para wisatawan dan masyarakat yang datang juga diajak untuk meminimalisasi produksi sampah. Ini sebagai edukasi bagi masyarakat untuk mengurangi sampah,” kata Arief.

Ajang ini, kata dia, akan diikuti oleh ratusan peserta, mulai dari pelajar TK, mahasiswa, hingga kalangan umum. Mereka akan beradu kreativitas mendesain pakaian hasil daur ulang, dari bahan sampah plastik, lalu menampilkannya di amphitheatre yang terletak tepat di bibir Pantai Boom.

"Proporsinya 70 persen berbahan plastik dan 30 persen bahan lain yang harus tetap merupakan bahan daur ulang," kata Arief.

Selain dari sisi peserta, tempat penyelenggaraan acara juga akan disulap menjadi catwalk megah yang unik. Panggung catwalk akan dihiasi dengan pernak-pernik yang mayoritas terbuat dari bahan-bahan daur ulang plastik.

Kursi undangan para penonton, juga akan terbuat dari ban bekas, yang disulap menjadi tempat duduk cantik. “Kita akan tunjukkan bahwa sampah bisa menjadi aksesoris yang menarik bila kita mempunyai niat untuk memanfaatkannya," kata Arief.

Kreasi seperti ban bekas, yang bisa dijadikan tempat duduk itu, juga bakal diperkenalkan untuk diproduksi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ada di Banyuwangi. Sehingga, ketika wisatawan dan masyarakat luas melihat hasilnya saat peragaan busana itu berlangsung, mereka bisa membelinya di UMKM yang memproduksinya.

 ”Acara ini sekaligus untuk semakin mempromosikan Pantai Boom, destinasi wisata pantai yang dalam dua atau tiga tahun mendatang bakal dilengkapi dermaga kapal pesiar. Dermaga itu saat ini dalam proses pembangunan,” kata Arief.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home