Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 11:48 WIB | Sabtu, 13 Agustus 2016

Perenang Tiongkok Positif Doping di Olimpiade 2016

Perenang putri Tiongkok Chen Xiyi. (Foto: xinhuanet.com)

RIO DE JANEIRO, SATUHARAPAN.COM – Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) menyatakan perenang putri Tiongkok, Chen Xiyi, positif doping karena gagal dalam tes lanjutan obat-obatan di Olimpiade 2016.

Menurut reuters.com, hari Jumat (12/8), IOC menyatakan Xiyi gagal menjalani tes doping karena terdapat senyawa yang mengandung hidroklorotiazid diuretik.

Hidroklorotiazid adalah zat yang dilarang karena berguna untuk memacu penurunan berat badan.  

Sementara itu Asosiasi Renang Tiongkok (Chinese Swimming Association/CSA) mengeluarkan pernyataan resmi Chen Xiyi bersedia kooperatif selama penyelidikan yang akan diselenggarakan IOC.

“CSA akan menerapkan peraturan anti-doping dan mematuhi proses hukum,” kata pejabat CSA yang tak disebutkan namanya.  

Asosiasi Olahraga Renang Tiongkok, menurut dia, menentang penggunaan zat terlarang dan secara aktif bakal bekerja sama dengan CAS (Commision of Arbitrary for Sport/CAS) atau Pengadilan Arbitrasi Olahraga dan berjanji akan menghormati putusan akhir sidang.

Beberapa waktu lalu, Badan Antidoping Dunia (WADA) mengatakan akan menyelidiki tuduhan yang menyatakan Tiongkok menutupi hasil tes anti doping pada Olimpiade 2008, kala itu mereka menjadi tuan rumah, dan Negeri Tirai Bambu mendulang medali emas terbanyak.  

Chen Xiyi sebenarnya finis di posisi keempat di nomor 100 meter gaya kupu-kupu putri pada final Minggu (7/8) lalu.

Remaja 18 tahun ini memberi isyarat kepada teman-temannya atlet Tiongkok agar tidak gentar dalam menghadapi Olimpiade 2016, walau dia dinyatakan positif doping. “Ayo teman-teman, tetap semangat,” kata dia.

Masih dalam kaitan dengan doping, seperti diberitakan bbc.com, perenang Inggris Chloe Tutton mengkritik kehadiran perenang Rusia, Yulia Efimova di Olimpiade 2016, pada lomba yang telah berlangsung Minggu (7/8).

Efimova merupakan perenang Rusia yang terkategorikan positif doping oleh WADA, namun menjelang Olimpiade 2016, IOC mencabutnya sehingga Efimova meraih medali perak bagi Rusia di nomor 200 meter gaya dada putri.

Sementara Tuton harus rela menerima pada urutan keempat. “Saya lebih suka berlaga dengan cara yang benar-benar bersih," kata perenang berusia 20 tahun itu. (reuters.com/bbc.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home