Piala Uber: Imelda Wigoena Menilai Beberapa Pemain Gugup

NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM – Manajer tim Piala Uber Indonesia, Imelda Wigoena menyatakan ada beberapa hal penting yang diperhatikan para pebulu tangkis putri Indonesia yang akan berlaga di Piala Uber 2014, Imelda menasihati agar beberapa pemain putri tidak tegang dan gugup pada pertandingan.

Keterangan ini diperoleh satuharapan.com melalui keterangan resmi bagian Humas PBSI yang diterima melalui surat elektronik pada Senin (19/5) siang WIB.

Imelda Wiguna, menilai kemenangan mutlak 5-0 atas Australia pada Minggu (18/5) sore WIB  memang wajar didapatkan. Namun, apabila terus menerus dalam ketegangan dan kondisi gugup maka akan dimanfaatkan dua lawan lain di babak kualifikasi Grup X, Korea Selatan dan Singapura.

“Misi sapu bersih tercapai, tapi anak-anak masih tegang di lapangan,” kata Imelda.  

Akan tetapi Imelda memaklumi beberapa pemain memang terlihat tegang. “Pertandingan pertama memang selalu sulit. Sebagai ajang pemanasan, pertandingan ini cukup mewakili,” lanjut pebulu tangkis yang pernah berjaya bersama Christian Hadinata ini.

Linda Wenifanetri membuka kemenangan para Srikandi Merah Putih dengan mengalahkan Tara Pilven 21-16, 21-11.

“Terutama untuk Linda Weni yang punya peran sebagai tunggal pertama. Saat menghadapi Australia dia dihadapkan pertandingan pemanasan yang sangat pas,” tambah Imelda.

Rizki Amelia Pradipta dan Pia Zebadiah menambah poin setelah menumbangkan Tang He Tian dan Renuga Veeran 21-15, 17-21, 21-8. Bellaetrix Manuputty memastikan dominasi Merah Putih dengan menang atas Verdet Kessler 21-12, 21-12.

“Pia dan Rizki juga mendapatkan satu pelajaran penting sebelum bertemu ganda-ganda terbaik negara lain,” tutup juara ganda putri dan  campuran All England 1979 ini.

Dua laga lain lebih mudah diselesaikan oleh para Srikandi Indonesia. Firdasari menang 21-10, 21-12 atas Joy Lai. Pada partai pamungkas, Tiara Rosalia Nuraidah yang berduet dengan Suci Rizki Andini menutup duel dengan menggunduli 21-10, 21-9 atas Verdet Kessler dan Jacqueline Guan.

Editor : Bayu Probo