Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 20:38 WIB | Minggu, 15 Mei 2016

Presiden Jelaskan Strategi Pembangunan di Korsel

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pada masyarakat Indonesia beberapa hal yang sedang dilakukan pemerintah Indonesia dalam kunjungan kerja Presiden ke Korea Selatan. (Foto: Tim Komunikasi Presiden)
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pada masyarakat Indonesia beberapa hal yang sedang dilakukan pemerintah Indonesia dalam kunjungan kerja Presiden ke Korea Selatan. Pada hari Minggu (15/5) agenda pertama kunjungan Presiden ke Korea Selatan ialah bertemu diaspora dan masyarakat Indonesia.
 
Melalui rilis yang diterima, Tim Komunikasi Presiden menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut, Presiden mengatakan masalah ekonomi global beserta tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia. Menurut Presiden, persaingan untuk memperebutkan investasi, uang, negara, semakin hari kompetisinya semakin kuat.
 
"Baik, kita atur strategi: sederhanakan pelayanan perizinan dan tarik investasi dengan lahan yang kita punya. Itu belum cukup! Negara lain melakukan hal yang sama," kata Jokowi di Crystall Ballroom, Hotel Lotte, Korea Selatan, Minggu (15/5).

Presiden menegaskan, apapun tantangannya, masyarakat Indonesia harus tetap optimis. Walaupun negara lain saat ini juga melakukan hal yang sama dan berkompetisi dengan negara-negar lain, Presiden berharap semangat masyarakat Indonesia tidak luntur dalam menghadapi persaingan.

"Tapi apapun tantangannya, saya selalu sampaikan ke masyarakat, birokrasi, menteri-menteri, bahwa apapun itu kita harus tetap optimis. Jangan karena menghadapi rintangan malah kita kendor," kata Presiden kepada sekitar 1.300 warga Indonesia yang berkumpul.

Presiden berpendapat bahwa pembangunan yang merata merupakan hal yang saat ini dibutuhkan masyarakat dan industri. Bila dahulu pembangunan nasional hanya terfokus pada Pulau Jawa, kini pembangunan sudah diarahkan agar merata secara nasional.
 
"Dulu kita konsentrasi di Jawa. Sekarang kita sebar, tidak Jawasentris, tapi Indonesia-sentris. Ini sudah kita mulai. Jalan tol, Tol Trans Sumatera, sudah dimulai di Lampung. Palembang kita harapkan dalam 3 tahun dan nanti sampai ke Aceh. Di timur sudah kita mulai kereta apinya, di Sulawesi. Supaya Nusantara merata, tidak hanya di Jawa terus, karena di luar jawa juga butuh infrastruktur," terang Presiden.
 
Selanjutnya Presiden berharap setelah pembangunan infrastruktur terlaksana dengan baik, industri semakin terdorong dan lapangan pekerjaan semakin terbuka lebar. Dia menekankan bahwa Indonesia kaya akan sumber daya alam. Namun, saat ini Indonesia belum memiliki infrastruktur yang dapat mengolahnya. Untuk itulah Presiden memfokuskan pemerintahannya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur.
 
"Ke depan semoga target bisa dipenuhi, buka lapangan kerja yang seluas-luasnya, dan kita harapkan pertumbuhan ekonomi semakin baik, sekaligus pemerataan di semua pulau," kata Jokowi.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home