Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 19:39 WIB | Kamis, 28 Januari 2016

Prilaku Hidup Sehat Kunci Pencegahan Gagal Ginjal

Ilustrasi prilaku hidup bersih dan sehat. (Foto; puskesmaslakessi.com)

DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan, dengan membiasakan diri berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari dapat mencegah sejak dini penyakit gagal ginjal.

"PHBS ini menjadi penekanan kami yang terus disosialisasikan, kepada masyarakat, karena dengan upaya tersebut risiko gagal ginjal dapat dicegah," kata  Nila F. Moeloek, dalam acara temu media di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Kamis (28/1).

Dengan langkah pencegahan sejak dini melalui upaya promosi kesehatan, kata dia, menjadi indikator untuk terbebas dari penyakit itu sehingga harus melibatkan seluruh komponen masyarakat.

Apabila masyarakat tidak memahami hal itu, maka kasus penyakit gagal ginjal di Indonesia akan terus meningkat dan sulit ditekan. "Untuk itu upaya promosi kesehatan ini akan terus kami galakkan," katanya.

Selain upaya itu, pemerintah juga sudah melakukan langkah nyata dengan mengcover masyarakat dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS), sehingga masyarakat tidak membutuhkan banyak biaya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

"KIS mengcover semua biaya kesehatan itu, namun kita perlu mengingatkan bahwa terapi untuk gagal ginjal ini tidak dapat selesai dengan cuci darah (haemodialisa) saja, karena perlu dilakukan secara berkala dan membutuhkan biaya yang cukup besar," katanya.

Ia mencontohkan, penderita yang mengalami gagal ginjal perlu cuci darah dalam sebulan sebanyak delapan kali dengan biaya satu kali haemodialisa Rp800.000 hingga Rp1,4 juta, artinya dalam sebulan biaya untuk cuci darah saja harus menghabiskan dana Rp8 juta.

"Ini sangat membutuhkan biaya besar apabila tidak tercover jaminan kesehatan," katanya.

Oleh sebab itu, ia mengimbau masyarakat untuk ikut program jaminan kesehatan yang diwajibkan pemerintah seperti mendaftarkan diri menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan premi pembayaran yang telah ditetapkan.

"Program JKN ini sangat baik, karena kita dapat saling tolong menolong sesama dan bersifat sosial," katanya.

Namun, pihaknya menilai solusi terbaik untuk penderita gagal ginjal yang sudah kronis hendaknya melakukan transplantasi ginjal, karena tindakan medis yang dilakukan cukup satu kali tanpa melakukan haemodialisa kembali.

Selain itu, BPJS juga menjamin pasien untuk melakukan transplantasi ginjal sebesar Rp250 juta, dibandingkan dengan haemodialisa yang apabila ditotal melakukan terapi itu selama lima tahun, akan menghabiskan biaya sebesar Rp397,1 juta.(Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home